Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPS: Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,46 Juta Orang per Agustus 2025
Advertisement . Scroll to see content

BPS Laporkan Necara Perdagangan Surplus Rp58,337 Triliun di April 2023

Senin, 15 Mei 2023 - 13:25:00 WIB
BPS Laporkan Necara Perdagangan Surplus Rp58,337 Triliun di April 2023
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 3,94 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp58,337 triliun di April 2023. 

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, mengatakan surplus neraca dagang tersebut berasal dari sektor nonmigas yang mencapai 5,64 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,70 miliar dolar AS.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai April 2023 surplus selama 36 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020. Surplus April 2023 ini menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya meskipun tercatat lebih rendah dari April 2022," ujar Imam dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Senin (15/5/2023). 

Terkait neraca perdagangan komoditas nonmigas tercatat surplus sebesar 5,64 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja. 

Sementara, neraca perdagangan komoditas migas terjadi defisit 1,70 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit yaitu minyak mentah dan hasil minyak. 

Lebih lanjut Imam memaparkan, dilihat dari asal negara, terdapat tiga negara yang menjadi penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Februari 2023 yaitu India, Amerika Serikat, dan Filipina.

"Untuk negara India surplus sebesar 1,116 juta dolar AS, terbesar pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minuam nabati, serta besi dan baja," ungkap Imam. 

Sambung Imam, untuk negara Amerika Serikat surplus sebesar 913,8 juta dolar AS. Komoditas pendukungnya terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesoris (rajutan), dan alas kaki. 

Sedangkan negara Filipina surplus sebesar 656,7 juta dolar AS dengan komoditas penyumbang adalah bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, dan berbagai makanan olahan. 

Di sisi lain, tiga negara yang menyumbang defisit terdalam pada kinerja neraca perdagangan April 2023, yaitu Australia sebesar 431,5 juta dolar AS dengan komoditas penyumbang defisitnya yakni serealia, bahan bakar mineral, dan biji logam, terak, abu.

Kemudian Thailand sebesar 254,6 juta dolar AS dengan penyumbang defisitnya yakni gula dan kembang gula, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, termasuk plastik dan barang dari plastik. 

"Lalu negara terakhir yakni Brasil sebesar USD216 juta dengan komoditas penyumbangnya yaitu ampas dan sisa industri makanan, serealia, dan pulp dari kayu," tutur Imam.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut