Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Harga Pangan 5 November: Beras hingga Minyak Goreng Naik, Bawang Turun
Advertisement . Scroll to see content

Neraca Dagang RI Surplus Lagi, BKF: Awal yang Baik Memperkuat Resiliensi Ekonomi

Kamis, 16 Februari 2023 - 14:19:00 WIB
Neraca Dagang RI Surplus Lagi, BKF: Awal yang Baik Memperkuat Resiliensi Ekonomi
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Neraca perdagangan pada bulan Januari 2023 mencatatkan surplus sebesar 3,87 miliar dolar AS. Hal ini didorong perkembangan ekspor impor, dimana kinerjanya melanjutkan surplus neraca perdagangan hingga 33 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. 

Penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India dengan komoditas utama bahan bakar mineral, produk sawit, serta mesin. 

“Surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini merupakan awal yang baik dalam memperkuat resiliensi perekonomian nasional dalam menghadapi tantangan global ke depan. Angka ekspor dan impor masih cukup tinggi, bahkan paling tinggi jika dibandingkan angka pada bulan Januari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).

Mengawali tahun 2023, ekspor Indonesia bulan Januari mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik, meningkat 16,37 persen (yoy) mencapai 22,31 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini didorong peningkatan ekspor baik komoditas migas maupun nonmigas, yang masih masing-masing meningkat sebesar 65,03 persen (yoy) dan 13,97 persen (yoy). 

Beberapa komoditas utama yang mendukung positifnya kinerja ekspor di antaranya logam mulia dan perhiasan/permata serta karet dan barang dari karet. Ekspor ke negara mitra dagang utama juga tetap mencatatkan pertumbuhan yang kuat. 

Ekspor produk nonmigas ke China yang mencapai 25,2 persen dari total ekspor non-migas tumbuh sebesar 49,4 persen (yoy). Diikuti dengan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN (18,9 persen dari total ekspor nonmigas) dan India (6,5 persen dari total ekspor nonmigas) yang masing-masing tumbuh 17,5 persen, dan 30,5 persen secara tahunan.

“Walaupun PMI Manufaktur beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti China masih ada dalam zona kontraksi, ekspor masih tumbuh tinggi di awal tahun ini,” kata dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut