BRI Bagi Dividen Interim Rp8,63 Triliun, Pembayaran Bulan Depan, Intip Jadwal Lengkapnya!
Daftar pemegang saham yang berhak dividen interim (recording date): 11 Januari 2023
Pembayaran dividen interim: 27 Januari 2023
Sementara itu, Sunarso mengungkapkan, BRI telah memiliki 4 syarat untuk tumbuh secara berkelanjutan. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi.
Kedua, BRI memiliki kecukupan modal yang sangat kuat, dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI saat ini mencapai 26,14 persen. Ketiga, BRI memiliki kecukupan likuiditas, di mana Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI sebesar 88,51 persen. Keempat, quality of growth atau kualitas dari pertumbuhan itu sendiri, di mana NPL BRI hingga kuartal III 2022 berada di level 3,09 persen.
Pertumbuhan bisnis BRI yang kuat juga tercermin dari kinerja keuangan yang solid hingga akhir September 2022. Dalam 9 Bulan, BRI Group mencatatkan kinerja yang tidak main-main dengan laba senilai Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4 persen yoy menjadi Rp1.684,6 triliun.
Dari aspek penyaluran kredit, total pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen yoy. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83 persen yoy dari Rp852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp935,86 triliun di akhir September 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,2 persen.
Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. DPK BRI tumbuh menjadi Rp1.139,77 triliun. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, di mana secara yoy meningkat sebesar 10,22 persen.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51 persen dengan CAR sebesar 26,14 persen.
Editor: Jujuk Ernawati