BRI Menanam Bantu Jaga Lingkungan sembari Gerakkan Ekonomi Lokal
JAKARTA, iNews.id – Dalam menjalankan bisnisnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip ESG atau environmental (lingkungan), social (sosial) dan governance (tata kelola yang baik). Di bidang lingkungan dan sosial, upaya tersebut diwujudkan antara lain lewat program “BRI Menanam”.
“Program ini diharapkan menjadi program penggerak ekonomi lokal sebagai wujud kolaborasi antara BRI dengan entitas masyarakat untuk menerapkan aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Direktur Utama BRI Sunarso, belum lama ini.
Menurut dia, program BRI Menanam menjadi upaya Bank BRI dalam merealisasikan salah satu inisiatif ESG, yaitu program absorbsi emisi karbon di aspek lingkungan, di samping pengembangan komunitas di aspek sosial. Sesuai namanya, melalui program tersebut BRI menanam lebih dari 1,75 Juta pohon produktif yang dilakukan secara bertahap.
Sebanyak lebih dari 750.000 bibit ditanam pada 2022. Sementara itu, sekitar 1 juta bibit lagi akan ditanam pada 2023.
Untuk 2022, sekitar 376.000 bibit disalurkan untuk lahan desa, 226.000 bibit untuk nasabah eksisting dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Unit, dan 151.000 bibit untuk nasabah baru dari KUR BRI Unit. Selain itu, ada pula 100.000 paket bibit hortikultura yang disalurkan kepada 1.000 kelompok Mekar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Sunarso menjelaskan, BRI Menanam juga menjadi bentuk komitmen bank pelat merah yang dia pimpin dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia 2030. Target-target SDGs sendiri ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang diterbitkan pada 4 Juli 2017.
Dia mengatakan, program BRI Menanam akan dilaksanakan bertahap hingga tahun depan. Adapun tahun ini, pelaksanaan program dilakukan di berbagai wilayah dan dimulai pada perayaan HUT ke-77 RI pada 17 Agustus 2022 lalu.
Implementasi BRI Menanam di Desa BRILian (Desa Binaan BRI) dilakukan dengan berkolaborasi serta melibatkan perangkat desa, figur inspiratif lokal, klaster usaha, Agen Umi, termasuk dalam hal pemantauan dan keberlanjutan kegiatan BRI Menanam pada fase selanjutnya. Sementara untuk Kelompok PNM Mekaar akan didampingi dengan mengajarkan tentang grading sayur untuk menambah nilai jual komoditas ke pasar. Selain itu hasil panen akan dijual ke UMKM untuk menambah penghasilan anggota kelompok.
Konsep BRI Menanam untuk 1.000 Kelompok PNM Mekaar mengusung urban farming dengan pemanfaatan lahan terbatas yang dimiliki. Konsep urban farming menggunakan vertikal hortikultura, vertikal polybag serta pemanfaatan botol bekas sebagai bentuk menjaga lingkungan. Jenis tanaman hortikultura yang akan ditanam, diantaranya cabai, terong, daun bawang, seledri, dan kemangi.
“Di tengah Kota Jakarta yang relatif padat aktivitas dan jumlah penduduk, penanaman tanaman hortikultura dilakukan dengan konsep Urban Farming seperti menanam cabai rawit, terong, daun bawang, kemangi, saledri, dan lain-lain. Dengan demikian, BRI dapat turut mewujudkan sustainable city and community khususnya di wilayah urban,” ujar Sunaro.
Sunarso menuturkan, program BRI Menanam adalah inisiatif BRI untuk berkontribusi mewujudkan kondisi lingkungan dan sosial yang lebih baik. Gerakan BRI Menanam di desa-desa BRILian melibatkan seluruh stakeholders desa dan nasabah BRI. Dengan memanfaatkan lahan umum desa seperti sempadan sungai dan bahu jalan sampai dengan pekarangan halaman rumah nasabah menjadi lokasi tanam bibit tanaman produktif yang dibagikan BRI.
Untuk mendukung kesuksesan program ini, jenis bibit yang ditanam di masing - masing desa sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat dan juga menyesuaikan jenis lahan. Sehingga bibit yang ditanam tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga mampu mewujudkan kemandirian pangan, bahkan diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan desa.
“Program BRI Menanam tidak hanya dapat melestarikan lingkungan, namun juga sebagai wujud komitmen pemberdayaan kepada masyarakat untuk menggerakan perekonomian lokal,” kata Sunarso.
Editor: Ahmad Islamy Jamil