BTPN Syariah Jemput Bola Salurkan Pembiayaan untuk Keluarga Prasejahtera di Semarang
SEMARANG, iNews.id - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) melakukan sistem jemput bola untuk melayani keluarga prasejahtera yang kesulitan mengakses modal usaha dari bank di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Business Coach Area Jawa Tengah BTPN Syariah Muhammad Bardansyah mengatakan, strategi jemput bola ke lapangan selain untuk melayani nasabah ibu-ibu dari keluarga prasejahtera, juga mengedukasi mereka agar produktif.
Sistem jemput bola ini, kata dia, dilakukan para Community Officer yang semuanya perempuan dan turun ke kampung-kampung untuk memberikan literasi keuangan bagi ibu-ibu yang ingin berkembang menjadi pengusaha.
"Kita tawarkan ke mereka (ibu-ibu) yang ingin punya usaha dengan pembiayaan modal usaha tanpa agunan. Kita punya program Paket Masa Depan (PMD) atau pinjaman senilai Rp1-3 juta," kata Bardansyah, Selasa 24/9/2019).
Setelah mendapat modal usaha, lanjut Bardansyah, nasabah kemudian dipantau usahanya. Mereka juga wajib mencicil pembayaran setiap dua pekan sekali tiap bulan selama satu tahun melalui pertemuan rutin yang didampingi Community Officer.
"Nasabah ini harus ikut pertemuan rutin dua pekan sekali dengan para Community Officer. Dalam pertemuan itu, nasabah juga diedukasi tentang manfaat tabungan dan juga masalah lain misalnya kesehatan," ujr Bardansyah.
Menurut Bardansyah, ibu-ibu yang jadi nasabah dan mendapat pinjaman modal dari BTPN Syariah selalu mampu mengembalikan pinjaman.
Usaha mereka juga terus berkembang. Mereka sebagian besar menggunakan pinjaman tersebut untuk menjalankan usaha kecil dan membantu perekonomian keluarganya.
"Hampir 100 persen bisa mencicil pinjaman. Mereka juga disiplin menyisihkan uang hasil usahanya," katanya.
Dia menyebutkan, hingga semester pertama 2019 total nasabah untuk area Jawa Tengah sudah mencapai 293.000 nasabah. Sedangkan penyaluran pembiayaan yang sudah diberikan sudah menyentuh 204.000 nasabah.
Jumlah nasabah simpanannya mencapai 89.000 nasabah. Adapun volume pembiayaan yang sudah disalurkan sebesar Rp645 miliar dengan didukung jumlah simpanan mencapai Rp570 miliar hingga semester pertama tahun ini.
Nasabah BTPN Syariah, Sukempi Nugraheni mengaku tertarik menjadi nasabah BTPN Syariah karena untuk mendapatkan modal usaha tanpa agunan. "Saya awalnya dikasih tahu tetangga. Karena tertarik saya gabung kelompok sentra nasabah BTPN Syariah," ujar pemilik toko kelontong di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara ini.
Dia awalnya mendapat pinjaman Rp500.000 untuk membuka usaha warung kecilnya. Setelah mampu melunasi dan usahanya berkembang, Sukempi dipercaya mendapat pembiayaan sebesar Rp15 juta.
"Dari pinjaman modal ini, Alhamdulillah warung saya tambah maju. Modal pinjaman itu juga untuk buka usaha sablon. Saya juga disiplinkan diri menyisihkan Rp70.000 per hari agar bisa membayar cicilan," katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk