Bukan Putin atau Biden, Sosok Ini Disebut Bisa Hentikan Perang Rusia-Ukraina
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) Edhie Purnawan mengatakan, tidak hanya kekuatan politik yang bisa menghentikan perang Ukraina-Rusia, tetapi juga kekuatan ekonomi dan finansial. Menurutnya, Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menjadi salah satu orang yang bisa melakukannya.
"Beberapa pendapat menyatakan orang yang bisa menghentikan perang Rusia dan Ukraina itu bukan Putin, bukan Zelensky, bukan Joe Biden, apalagi Sekjen NATO, tapi yang bisa menghentikan itu Jerome Powell,” kata Edhie dalam forum Economic Outlook 2023 oleh Himpunan Pengusaha Kahmi (Hipka) di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (9/1/2023).
Mengenai hal itu, dia pun menjelaskan alasannya. Menurutnya, jika bos bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut kembali menaikkan suku bunga acuannya pada 2023, maka akan menyebabkan beban suku bunga terus membengkak, sehingga negara-negara yang berkonflik harus fokus menyelamatkan ekonomi dibanding melanjutkan perang.
Dia menilai, Jerome Powell memiliki kecenderungan masih akan menaikkan suku bunga acuan The Fed pada tahun ini. Namun kenaikannya tidak akan seagresif tahun lalu, yang sampai menaikkan hingga 425 basis poin (bps).
“Misalnya sama 425 basis poin (seperti 2022), maka bebannya akan dua kali lipat untuk 2023, kira- kira sekitar 1,5 sampai 2 triliun dolar AS, pasti akan ada negosiasi di antara investor-investor besar dunia untuk menyelesaikan persoalan itu,” ujarnya.
Di sisi lain, dia optimistis perang Rusia dan Ukraina akan segera pulih. Ini terlihat dari mulai surutnya perseteruan, membaiknya inflasi di negara-negara besar, sehingga akan berdampak positif terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
“Ditambah lagi Putin, dia akan melakukan renegosiasi dengan Zelensky, melihat peluang untuk hentikan perang itu,” ucap Edhie.
Dia berpendapat, berhentinya perang antara kedua negara akan memberikan keuntungan bagi negara- negara lain.
“Kita lihat di 2023. Kalau itu bisa dilakukan, saya kira itu very possible untuk dilakukan (perang berhenti). Maka kita melihat tension-nya akan melandai, inflasi juga melandai, maka akan menjadi windfall untuk negara- negara lain,” tuturnya.
Selain itu, dia juga meyakni prediksi para ekonom dunia yang memprediksi inflasi global akan mulai melandai pada semester II tahun ini.
“Dugaan beberapa ekonom internasional kira-kira second quarter 2023 inflasi akan semakin turun, dan itu anugerah untuk Indonesia,” ujar Edhie.
Editor: Jujuk Ernawati