Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Resmikan Alat Pemindai Peti Kemas Berbasis AI, Persempit Praktik Penyimpangan
Advertisement . Scroll to see content

Bulog Siapkan Masa Depan Pertanian yang Berkelanjutan dengan Jurus Ini

Kamis, 03 Oktober 2024 - 11:15:00 WIB
Bulog Siapkan Masa Depan Pertanian yang Berkelanjutan dengan Jurus Ini
Bulog siapkan jurus ini untuk masa depan pertanian (Dok. Bulog)
Advertisement . Scroll to see content

Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani muda (berusia 19-39 tahun) di Indonesia mencapai sekitar 6,18 juta orang, yang mewakili sekitar 21,93 persen dari seluruh jumlah petani di negara ini. Di Indonesia, Komunitas Petani Muda Keren, yang tumbuh secara organik dan berada di berbagai provinsi di Indonesia, berhasil menarik minat kaum muda yang rata-rata berusia 35 sampai dengan 50 tahun, untuk turut membangun masa depan pertanian berkelanjutan dengan menerapkan penggunaan teknologi.

Penggunaan teknologi canggih seperti smart irrigation system, sensoring, dan drone spraying membantu para petani yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Keren untuk meningkatkan hasil pertaniannya, sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan tetap baik secara harian, bulanan maupun tahunan.

“Dengan memanfaatkan teknologi, petani dapat mengoptimalkan lahan pertaniannya dan meningkatkan hasil panen secara signifikan. Bantuan kecanggihan teknologi membuat para petani bisa melakukan usaha lainnya yang menunjang industri pertanian. Mereka tidak harus mengelola lahan pertaniannya 6 sampai dengan 8 jam sehari, cukup dibantu dengan piranti teknologi yang ada,” ucap Pendiri Komunitas Petani Muda Keren AA Gede Agung Wedhatama.

Agung menambahkan, modal awal yang disarankan untuk memulai usaha pertanian dengan penerapan teknologi, berkisar antara Rp35 juta hingga 50 juta untuk 10 sampai dengan 15 tahun, serta pengelolaan lahan minimal 1.000 m². Biasanya pengembalian investasi awal, sudah dapat dicapai pada musim panen pertama.

Hal ini menunjukkan bahwa pertanian berteknologi tinggi tidak hanya menguntungkan, tetapi juga dapat mempercepat arus kas petani yang bila pola bercocok tanam dilakukan secara manual, sering menghadapi kendala pada arus kas produksi.

“Perum Bulog terus konsisten untuk terus mendukung terobosan-terobosan untuk melakukan mitigasi terhadap resiko yang dihadapi oleh rantai pasok pangan seperti krisis iklim, volatilitas pasar maupun ketegangan geopolitik. Kemajuan teknologi membuat kami bisa melakukan perencanaan jangka panjang, tentunya berkolaborasi dengan para pemegang data dari pemerintah seperti Bapanas, Departemen Pertanian, maupun BPS; sehingga dapat tercipta pengaplikasian teknologi berbasis AI guna mewujudkan neraca pangan yang berimbang “ ujar Sonya.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut