Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow, Perusahaan Pertahanan Rusia Raup Pendapatan Fantastis meski Dihujani Sanksi Amerika Cs
Advertisement . Scroll to see content

Burger King hingga Marks and Spencer Tak Bisa Tinggalkan Rusia, Kenapa?

Kamis, 17 Maret 2022 - 06:52:00 WIB
Burger King hingga Marks and Spencer Tak Bisa Tinggalkan Rusia, Kenapa?
Burger King hingga Marks and Spencer tak bisa tinggalkan Rusia, kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Banyak perusahaan asing meninggalkan Rusia setelah negara itu melakukan invasi ke Ukraina. Namun beberapa perusahaan internasional tidak bisa meninggalkan negara Beruang Merah tersebut. 

Burger King, Marks and Spencer (M&S), dan grup hotel Marriott dan Accor misalnya, tak bisa hengkang dari Rusia karena dibatasi oleh kesepakatan waralaba rumit, yang mencegah mereka menarik diri dari Rusia. Perusahan-perusahaan tersebut memiliki hampir puluhan hingga seribu gerai yang masih buka di Rusia. 

Mengutip BBC, M&S memiliki 40 toko dan Burger King punya 800 restoran yang masih buka. Sementara Marriott dan Accor masing-masing memiliki 28 dan 57 hotel yang buka. 

Perusahan asing ini terkunci dalam perjanjian waralaba yang sah. Akibatnya, sulit bagi perusahaan tersebut untuk menghapus nama mereka dari jalan utama di pusat kota (high streets) dan pusat perbelanjaan Rusia. 

Banyak perusahaan asing telah melakukan perjanjian semacam itu selama beberapa dekade. Misalnya, toko M&S telah dioperasikan oleh perusahaan Turki bernama FiBA, yang telah memegang lisensi untuk menjual produk retail di seluruh Eropa Timur sejak 1999. M&S telah menangguhkan pengiriman barangnya ke FiBA sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina. 

Sementara itu, pemilik Burger King, Restaurant Brands International menyatakan, restorannya dijalankan oleh pewaralaba. 

"Perjanjian hukum yang sudah berlangsung lama ini tidak mudah diubah di masa mendatang," katanya.

Adapun grup hotel Marriott, IHG Hotels & Resorts, dan jaringan hotel Accor, yang memiliki Ibis dan Novotel semuanya beroperasi di Rusia dengan kesepakatan serupa. Marriott menyatakan, hotel-hotelnya di Rusia dimiliki oleh pihak ketiga tetapi mereka akan terus mengevaluasi kemampuan hotel-hotel tersebut untuk tetap buka. Ini menunjukkan mereka sedang mempertimbangkan perjanjian waralaba.

Sedangkan Accor, yang memiliki 57 hotel bermerek di Rusia dan 3.500 karyawan di sana telah menangguhkan semua pembukaan dan pemesanan hotel di masa mendatang. Burger King mengalihkan keuntungannya dari operasi waralaba di Rusia ke upaya kemanusiaan.

Marriott dan IHG Hotels & Resorts, yang masing-masing memiliki 28 hotel yang beroperasi di Rusia dengan merek mereka juga telah menghentikan pengembangan dan investasi hotel dan telah menutup kantor perusahaan dimiliki sendiri dan dikendalikan di Moskow.

M&S telah menjanjikan lebih dari 1,5 juta pound sterling untuk mendukung para pengungsi dan menyumbangkan 20.000 mantel. Namun, dengan banyaknya perusahaan asing terjebak di Rusia, Yum Brands yang memiliki KFC dan Pizza Hut menyatakan sedang menyelesaikan kesepakatan dengan pemegang waralaba utamanya untuk menghentikan sementara operasional Pizza Hut.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut