Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Burger King Masih Kesulitan Tutup 800 Gerai di Rusia

Rabu, 04 Oktober 2023 - 07:13:00 WIB
Burger King Masih Kesulitan Tutup 800 Gerai di Rusia
Restoran cepat saji, Burger King masih mengalami kesulitan untuk keluar dari Rusia. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Restoran cepat saji, Burger King masih mengalami kesulitan untuk keluar dari Rusia. Perusahaan telah berjanji untuk meninggalkan negara itu sejak satu tahun lalu dan masih beroperasi hingga saat ini.

Mengutip BBC, Restaurant Brands International (RBI), yang memiliki 15 persen saham di bisnis waralaba makanan cepat saji di Rusia menyampaikan pada Maret 2022 bahwa mereka telah memulai proses untuk meninggalkan Rusia.

Sejak pecahnya perang di Ukraina, perusahaan-perusahaan Barat berada di bawah tekanan untuk meninggalkan Rusia. Kritikus menuduh RBI 'mempertahankan rezim Putin' karena gagal melepaskan kepemilikannya di bisnis Rusia.

RBI, salah satu perusahaan restoran cepat saji terbesar di dunia, menyebut, perjanjian waralaba mereka yang rumit menyebabkan kesulitan untuk mencoba keluar dari Rusia. Kesepakatan tersebut merupakan usaha patungan dengan tiga mitra lainnya terhadap sekitar 800 restoran.

Presiden RBI, David Shear menyampaikan, operator utama Burger King di Rusia menolak untuk menutup gerainya setelah serangan pertama di Ukraina. Namun, dia menambahkan, perusahaan telah memulai proses untuk melepaskan 15 persen kepemilikan saham dan hal itu akan memakan waktu cukup lama. 

Peneliti Universitas Yale, Steven Tian menyebut, RBI menggunakan perjanjian waralaba yang rumit sebagai alasan untuk tidak segera keluar dari Rusia. Dia mencontohkan perusahaan seperti Starbucks yang telah berhasil mengakhiri kesepakatan di negara tersebut.

"Mereka (RBI) mengatakan ingin pergi, tetapi kemudian menunda-nunda tidak sama dengan benar-benar keluar dari Rusia, dan dengan terus melakukan bisnis di Rusia 18 bulan setelah invasi Putin ke Ukraina, mereka mempertahankan rezim Putin,” ucap Tian.

Sementara, Juru bicara RBI mengatakan, perusahaannya menolak investasi baru dan dukungan rantai pasok selama ini. Perusahaan mengklaim belum memperoleh keuntungan apa pun dari bisnis Burger King di Rusia sejak awal tahun 2022.

Meskipun Burger King tetap membuka bisnisnya di Rusia, saingan terbesarnya, McDonald's, yang secara korporat memiliki sebagian besar restorannya, telah berhasil meninggalkan negara tersebut.

Perusahaan induk KFC, Yum! Brands juga telah menjual lebih dari 100 restoran ke operator lokal di Rusia, yang kini berganti nama menjadi Rostic's pada bulan April.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut