Bursa Kripto Huobi Bakal PHK 20 Persen Karyawan secara Global
HONG KONG, iNews.id - Bursa Kripto, Huobi akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20 persen karyawannya secara global imbas industri mata uang kripto yang terus melemah. Perusahaan yang berbasis di Seychelles ini menangani sekitar 370 juta dolar AS volume perdagangan dalam satu hari, menurut data CoinGecko.
"Rasio PHK yang direncanakan sekitar 20 persen," ujar Anggota Dewan Penasihat Huobi, Justin Sun dikutip dari CNBC International, Senin (9/1/2023).
Dia menambahkan, dengan keadaan pasar kripto saat ini, perusahaan akan mempertahankan tim yang sangat ramping ke depannya.
"Optimalisasi personel bertujuan untuk menerapkan strategi merek, mengoptimalkan struktur, meningkatkan efisiensi, dan kembali ke tiga besar,” tuturnya.
Huobi diketahui memiliki sekitar 1.600 karyawan di seluruh dunia per Oktober 2022, menurut laporan Financial Times.
Belakangan ini, investor kripto meragukan kesehatan keuangan Huobi. Namun, Sun menepis kekhawatiran tersebut.
“Aset pengguna aman. Sebagai platform perdagangan aset virtual yang telah beroperasi selama 10 tahun, filosofi bisnis Huobi adalah melindungi keamanan aset penggunanya," ucapnya.
Huobi telah menyelesaikan pemeriksaan bukti cadangan yang menunjukkan total asetnya sekarang mencapai 2,9 miliar dolar AS dan sesuai dengan jumlah dana yang disimpan oleh pengguna.
Setelah runtuhnya FTX, pedagang kripto mencari tahu apa perusahaan berikutnya yang menjadi korban penurunan aset digital.
Investor bergerak cepat untuk mengamankan aset digitalnya, di mana hampir 300.000 bitcoin dipindahkan mulai dari 6 November hingga 7 Desember 2022, menurut data terbaru CryptoQuant.
Sementara, sebanyak 6 miliar dolar AS token digital ditarik dari bursa antara 12 Desember hingga 14 Desember 2022.
Editor: Aditya Pratama