Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus 4.376 Dolar AS Awal Pekan Ini, Apa Pemicunya?
Advertisement . Scroll to see content

Cadangan Mata Uang Asing Merosot, Nepal Batasi Impor Mobil hingga Emas

Rabu, 13 April 2022 - 11:36:00 WIB
Cadangan Mata Uang Asing Merosot, Nepal Batasi Impor Mobil hingga Emas
Nepal membatasi impor barang-barang yang tidak penting, seperti mobil, kosmetik, dan emas. Hal ini dilakukan setelah cadangan mata uang asing merosot. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

KATHMANDU, iNews.id - Nepal membatasi impor barang-barang yang tidak penting, seperti mobil, kosmetik, dan emas. Hal ini dilakukan setelah cadangan mata uang asing di negara tersebut merosot.

Dikutip dari BBC, penurunan cadangan mata uang asing terjadi karena penurunan pengeluaran pariwisata dan uang yang dikirim pulang oleh orang Nepal yang bekerja di luar negeri dan membantu menaikkan utang pemerintah.

Sementara itu, gubernur bank sentral, Maha Prasad Adhikari dicopot dari perannya pekan lalu. Menurut bank sentral negara, Nepal Rastra Bank, cadangan mata uang asing turun lebih dari 16 persen menjadi 1,17 triliun rupee Nepal (9,59 miliar dolar AS) atau setara Rp1.377 triliun hingga pertengahan Februari lalu.

Selama periode yang sama, jumlah uang yang dikirim ke Nepal oleh orang-orang yang bekerja di luar negeri turun hampir 5 persen.

Wakil Juru Bicara Bank Sentral, Narayan Prasad Pokharel mengatakan, pihaknya percaya bahwa cadangan mata uang asing negara itu di bawah tekanan.

"Sesuatu harus dilakukan untuk membatasi impor barang-barang non-esensial, tanpa mempengaruhi pasokan barang-barang penting," ujar Pokharel dikutip, Rabu (13/4/2022).

Dia menambahkan, importir diizinkan membawa 50 'barang mewah' jika mereka membayarnya secara penuh. "Ini tidak melarang impor tetapi mengecilkan hati mereka," ucap Pokharel.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut