Cara Javara Menggali Kekayaan Pangan Nusantara lewat Tangan Petani
Erwin mengungkapkan, ada total 85 karyawan yang bekerja di Javara. UMKM yang beralamat di kawasan Kemang Utara, Jakarta Selatan, ini pun sudah melakukan ekspor ke lebih dari 25 negara di lima benua. Mayoritas produk yang diekspor adalah coconut sugar (gula semut) dan noodles (mi).
“Seluruh bahan baku diperoleh dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebagai contoh, gula semut dan mi diperoleh dari Pulau Jawa,” tuturnya.
Meski sektor UMKM di Tanah Air diterpa ujian berat selama masa pandemi Covid-19, perkembangan usaha Javara justru menunjukkan peningkatan yang baik selama 2 tahun terakhir, khususnya di pasar domestik. Sebagai informasi, rasio penjualan domestik versus ekspor untuk produk Javara pada 2021 adalah sebesar 65 persen versus 35 persen.

Tahun lalu, Javara termasuk salah satu dari 500 UMKM peserta BRILianpreneur 2021. Program binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI itu sudah berlangsung sejak 2019. Lewat program tersebut, para pelaku UMKM menampilkan produk-produk terbaik dalam negeri, sekaligus mendukung pemerintah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
“BRIlianpreneur adalah program yang baik dan insya Allah memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan brand exposure-nya,” ujar Erwin.
Dia mengungkapkan, peran BRI dalam kegiatan bisnis Javara antara lain berupa pemberian kredit usaha. Tak cukup sampai di situ, bank pelat merah itu juga memberikan Javara akses ke pasar melalui Indonesia Mall dan pameran dagang.
Indonesia Mall adalah program kerja Bank BRI dengan menggandeng sejumlah e-commerce alias toko daring seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Qoo10 asal Singapura. Indonesia Mall bertujuan membantu UMKM yang ada di Indonesia agar produknya bisa terjual secara online. Karena UMKM hanya perlu menyediakan produk saja.