CDB Kucurkan Rp6,9 Triliun ke KAI untuk Tambal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat

JAKARTA, iNews.id - China Development Bank (CDB) mencairkan pinjaman untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar 448 juta dolar AS atau setara Rp6,99 triliun (kurs Rp15.626/dolar AS). Utang ini akan digunakan untuk menambal cost overrun atau pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Kereta Cepat Whoosh.
Dalam laporan fakta material yang disampaikan KAI kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman itu dicairkan CDB dalam dua seri, yakni dolar AS dan Yuan China. Pencairan dilakukan dalam dua seri, yakni 7 Februari 2024 untuk Fasilitas A dengan nominal 230,9 juta dolar AS atau setara Rp3,6 triliun.
Kedua, Fasilitas B 1,54 miliar Yuan China atau setara 217 juta dolar AS atau Rp3,3 triliun pada 5 Februari 2024. Adapun pinjaman itu diteruskan kepada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yakni konsorsium BUMN yang memiliki 60 persen saham di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Konsorsium itu terdiri dari empat BUMN, yakni KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atau PTPN VIII. Dalam konsorsium itu, KAI menjadi pemegang saham mayoritas.
“Pencairan tersebut langsung diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada tanggal 7 Februari 2024,” tulis laporan fakta material tersebut, Selasa (13/2/2024).