Chandra Asri Raup Laba 319 Juta Dolar AS di 2017
JAKARTA, iNews.id – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (IDX: TPIA) membukukan laba bersih sebesar 319,2 juta dolar AS hingga akhir 2017 atau tumbuh 6,3 persen dibanding tahun 2016 sebesar 300,1 juta dolar AS. Laba bersih dikontribusikan oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan margin produk sehat yang terus berlanjut.
Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan, 2017 merupakan tahun rekor bagi perseroan dengan kinerja keuangan dan operasional yang kuat.
“Kami diuntungkan dari kondisi industri petrokimia yang baik dengan margin produk sehat yang berkesinambungan dan mencapai tingkat operasi yang tinggi untuk menghasilkan volume penjualan yang lebih tinggi dengan peningkatan skala operasi,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/3/2018).
Erwin mengatakan, perseroan juga memperkuat struktur permodalan melalui kesuksesan penerbitan saham baru (rights issue) sebesar USD377,2 juta dan obligasi internasional 7NC4 untuk mendanai rencana ekspansi perseroan.
“Ke depan kami akan berupaya mengoperasikan tingkat utilisasi pabrik yang tinggi, memastikan keamanan operasi, dan mengoptimalkan portofolio produk perseroan serta menyelesaikan proyek-proyek ekspansi sesuai rencana,” paparnya.
Dia menambahkan, pendapatan perseroan meningkat 25,3 persen menjadi USD2.418,5 juta dari USD1.930,3 juta pada 2016 akibat kenaikan volume penjualan dari tingkat utilisasi pabrik yang lebih tinggi.
“EBITDA meningkat 8,0 persen menjadi USD550,3 juta dari USD509,5 juta pada 2016 akibat volume penjualan yang lebih tinggi dan margin produk yang lebih baik, sebagian diimbangi oleh kenaikan harga bahan baku dengan naiknya harga minyak mentah,” ujar Erwin.
Adapun, jumlah aset meningkat sebesar 40,3 persen menjadi USD2.987,3 juta, terutama dari kas dan setara kas yang lebih besar dari hasil rights issue sebesar USD377,2 juta dan penerbitan obligasi sebesar USD300 juta.
“Sedangkan posisi utang berbunga sebesar USD632,3 juta dibanding dengan USD425 juta pada 2016, sebagian besar dari penerbitan obligasi sebesar USD300 juta, diimbangi dengan pembayaran pokok pinjaman terjadwal. Dikombinasikan dengan posisi saldo kas sebesar USD842,5 juta menghasilkan posisi kas bersih pada 31 Desember 2017 sebesar USD210,2 juta,” katanya.
Erwin menambahkan, pendapatan bersih meningkat sebesar 25,3 persen dari USD1.93 miliar pada 2016 menjadi USD2.42 miliar pada 2017 yang mencerminkan tingginya volume penjualan, terutama dari Olefins, Styrene Monomer, dan Butadiene, ditambah dengan harga produk yang lebih tinggi. (Hatim Varabi)
Editor: Rahmat Fiansyah