Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kementerian LH Setop Operasional Perusahaan Diduga Penyebab Banjir di Sumatra, Ada Tambang Emas
Advertisement . Scroll to see content

China Kucurkan Rp2 Triliun Percepat Proyek PLTA Terbesar di Indonesia

Minggu, 26 Juli 2020 - 10:58:00 WIB
China Kucurkan Rp2 Triliun Percepat Proyek PLTA Terbesar di Indonesia
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie. (Foto: Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kayan Hydro Energy yang bekerja sama dengan Powerchina terus mempercepat realisasi proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara. PT KHE diketahui menggarap PLTA 1-5 di Sungai Kayan, Bulungan dengan nilai investasi Rp280 triliun.

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengatakan, sejauh ini PT KHE yang benar-benar serius mengembangkan PLTA di Kaltara.

"Dari lima investor PLTA di Kaltara, saya akui PT Kayan Hydro Energy yang paling siap membangun PLTA Kayan," kata Irianto, Minggu (26/7/2020).

KHE, kata Irianto, mengurus perizinan pembangunan sejak 2011. Saat ini tinggal dua izin lagi yang harus dipenuhi sebelum mulai konstruksi, yaitu pembaharuan penggunaan lahan kawasan hutan dan izin konstruksi dan keamanan bendungan. Sejauh ini, ada 25 izin yang sudah dipenuhi KHE.

Irianto mengatakan, persiapan prakonstruksi itu dilakukan tanpa kegiatan berskala besar. Namun, dana yang dikucurkan perusahaan cukup besar.

"Mereka (KHE) juga sudah mengucurkan sekitar Rp2 triliun untuk mengurusi percepatan realisasi proyek ini. Jadi, mereka benar-benar serius," ucapnya.

PLTA Kayan mempunyai lima bendungan dengan total kapasitas mencapai 9.000 megawatt (MW). Untuk Kayan 1 dengan kapasitas 900 MW seluruh izin sudah lengkap mulai dari feasibility study (FS) hingga detail engineering design (DED).

Kayan 2 berkapasitas 1.200 MW dan Kayan 3 berkapasitas 1.800 MW sudah memiliki izin lokasi, FS, dan amdal. Untuk DED, masih 50 persen.

Sementara Kayan 4 1.800 MW dan Kayan 5 3.300 MW sudah memiliki izin lokasi, FS, dan amdal. Untuk DED, sekitar 20 persen.

Selain Sungai Kayan, kata Irianto, ada empat sungai lain yang berpotensi dibangun PLTA, yaitu Sungai Sembakung, Sungai Sebuku, Sungai Metarang, dan Sungai Malinau.

"Untuk Sungai Sembakung di Nunukan, investornya adalah PT Hanergi Power Indonesia dengan rencana kapasitas PLTA 250 MW dan capaian kerjanya adalah berproses izin lingkungan," kata Irianto.

Sungai Mentarang di Malinau dengan investor PT Kalimantan Electricity yang berencana membangun PLTA berkapasitas 7.600 MW. Progres kinerjanya adalah proses izin lokasi dan izin lingkungan atau amdal.

Di sungai yang sama, kata dia, ada minat investasi dari Hyundai Engineering dengan rencana PLTA 300 MW yang masih tahap memorandum of understanding (MoU).

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut