Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,3 Triliun di Semester I 2024, Naik 14 Persen
Pada kuartal II 2024, Citi Indonesia bertindak sebagai Bank Koordinator Tunggal dan telah menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir atau syndicated revolving credit facilities senilai total 200 juta dolar AS dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Global Network Banking Citi juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik di tengah kondisi eksternal yang menantang. Hal ini tercermin dari berbagai inisiatif, termasuk kinerja dari koridor Asia-ke-Asia yang melayani klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.
“Lini bisnis Commercial Bank kami juga membukukan pendapatan yang baik pada paruh pertama tahun ini, yang berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas,” katanya.
Selain itu, Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) juga mencatat pertumbuhan positif pada semester pertama tahun ini. Volume transaksi mata uang lokal maupun asing tumbuh seiring peningkatan pembayaran instan domestik dan lintas negara yang tumbuh masing-masing sebesar 23 persen dan 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bisnis Securities Services Citi Indonesia juga berkontribusi aktif terhadap pengembangan Pasar Modal Indonesia, terlihat pada peran perusahaan dalam peluncuran Layanan Administrasi KYC dan Sub Rekening Efek sebagai Rekening Kas Alternatif oleh regulator.
Perusahaan juga bertindak sebagai Joint Bookrunner dalam penerbitan 144A/RegS 2 miliar dolar AS Sukuk Global untuk Republik Indonesia dengan 3 tenor (5, 10 dan 30 tahun (Green Sukuk Tranche).
Dana yang dihimpun dari penerbitan Sukuk ini akan mendukung pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan umum, dimana Green Sukuk yang berjangka waktu 30 tahun akan digunakan secara eksklusif untuk membiayai atau membiayai kembali
Ex sebagaimana yang tertera dalam Kerangka Surat Berharga Negara SDGs Republik Indonesia Securities Framework).
Editor: Aditya Pratama