Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jamintel Sosialisasikan Jaga Desa dan Optimalkan Kopdes Merah Putih di Garut
Advertisement . Scroll to see content

Dana Pensiun BUMN Dirampok, Erick Thohir: Saya Sedih tapi akan Saya Berantas!

Selasa, 03 Oktober 2023 - 14:36:00 WIB
Dana Pensiun BUMN Dirampok, Erick Thohir: Saya Sedih tapi akan Saya Berantas!
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa dan sedih dana pensiun BUMN dirampok oknum tidak bertanggung jawab (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kecewa dan sedih karena dana pensiun BUMN dirampok oleh oknum tertentu. Hal ini disampaikan saat menyerahkan laporan dugaan korupsi dana investasi pensiunan BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Menurutnya, hasil jerih payah para karyawan perseroan negara yang sudah bekerja puluhan tahun lamanya diselewengkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

"Saya kecewa, saya sedih karena pekerja yang sudah bekerja puluhan tahun, yang tentu kurang, itu hasilnya dirampok oleh oknum-oknum yang biadab," kata Erick, Selasa (3/10/2023). 

Dia memastikan langkah hukum atas perkara itu akan diproses Kejaksaan Agung. Erick percaya Jaksa Agung, ST Burhanuddin, akan menuntaskan dugaan tindak pidana korupsi dapen BUMN tanpa pandang bulu. 

"Pak Jaksa Agung punya komitmen yang sebelum-sebelumnya beliau tuntaskan tanpa pandang bulu. Pak Jaksa Agung dan seluruh Kejaksaan akan menyikat oknum-oknum yang memang sangat merugikan para pensiun, yang di mana hari tua mereka yang tadinya cerah menjadi sirna," tutur dia. 

Kementerian BUMN, kata Erick, terus melakukan program 'bersih-bersih' BUMN. Menurut Erick, 70 persen dari 48 dana pensiun  yang dikelola perusahaan pelat merah 'sakit' alias bermasalah. Jumlah itu setara 34 dapen BUMN.

Persentase dapen 'sakit' tersebut diketahui setelah Kementerian BUMN membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki adanya perkara penyelewengan dan kesalahan tata kelola dana investasi pensiunan karyawan BUMN tersebut.

"Ternyata dari 48 dana pensiun yang dikelola BUMN itu 70 persen sakit atau 34 (dapen) bisa dinyatakan tidak sehat," katanya.

Erick mengaku sudah ada kecurigaan sebelumnya, sehingga dirinya bersama Wakil Menteri, Sekretaris Kementerian BUMN, Deputi Kementerian BUMN membentuk Tim Khusus untuk menginvestigasi dena pensiun perusahaan.

"Karena itu saya bersama Pak Wamen, pak Sesmen, dan Pak Deputi membentuk sebuah tim untuk meneliti ulang apakah apa yang kita khawatirkan benar-benar ada," ucap Erick.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut