Darmawan Prasodjo Raih Best CEO of Communications, PLN Borong 12 Penghargaan BCOMSS 2024

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo berhasil meraih penghargaan Best CEO Communications dalam ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 yang diselenggarakan di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Kamis (7/3/2024). PLN memborong 12 penghargaan dan sukses dinobatkan menjadi Best of the Best Communication.

Berkat pengelolaan komunikasi korporat yang baik, PLN juga berhasil mendapatkan peringkat 1 dan 3 Media Relations, peringkat 2 dan 3 Internal Communications, peringkat 1 Social Media Ranger, dan EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto sebagai Corporate Communications of the Year.

Baca Juga

Tak Hanya Swasembada Pangan, Prabowo Ingin Indonesia Mampu Swasembada Garam

Sementara pada Sustainability, PLN terpilih menjadi peringkat satu pada Community Involvement Development (CID) Kesehatan, Rumah BUMN of the Year, Best Milennial TJSL, dan Top Contributor BUMN for Sustainability. Selain itu, Corporate Secretary PLN Alois Wisnuhardana juga menjadi nominasi best Corporate Secretary. 

Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya mendorong semua perusahaan BUMN bisa menerapkan keterbukaan dan keberlanjutan. Hal ini kata Erick, mengingat tantangan di masa depan yang membutuhkan tranformasi seluruh perusahaan BUMN.

Baca Juga

Dirut PLN Ungkap Keuntungan Hidrogen sebagai Bahan Bakar Kendaraan

"Ini bagian kita terus mendorong keterbukaan informasi sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik," ujarnya.

Erick mengatakan, peningkatan keterbukaan informasi BUMN pada 2024 naik 2.500 kali lipat ketimbang pada 2019 saat dirinya menjabat,d i mana hanya ada satu BUMN yang memiliki status informatif dengan baik. Capaian prestasi yang diperoleh perusahaan-perusahaan BUMN saat ini harus menjadi pemacu untuk menciptakan terobosan-terobosan demi kemajuan.

"Transformasi BUMN juga harus kita dorong, kita tidak bisa berpuas diri hari ini, apakah misalnya deviden tahun ini yang terbesar sepanjang sejarah, yaitu Rp 82,1 triliun cukup? Tidak. Negara membutuhkan lebih," katanya.