Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Demi Bayar Tagihan Listrik, Warga Inggris Jual Barang, Berutang hingga Tak Makan

Kamis, 22 September 2022 - 16:43:00 WIB
Demi Bayar Tagihan Listrik, Warga Inggris Jual Barang, Berutang hingga Tak Makan
Demi bayar tagihan listrik, warga Inggris jual barang, berutang hingga tak makan. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Hampir 11 orang Inggris tidak bisa membayar tagihan listrik, sementara lebih dari 5 juta orang tidak makan. Hal itu berdasarkan penelitian terbaru yang mengungkapkan warga Inggris melewatkan makan mereka demi bisa menyalakan lampu. 

Laporan Money Advice Trust memperkirakan 20 persen orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang menunggak satu atau lebih tagihan rumah tangga. Jumlah ini bertambah 3 juta orang sejak Maret 2022. 

Sementara survei badan amal Opinium terhadap 2.000 orang dewasa Inggris pada Agustus lalu menemukan 5,6 juta orang kehilangan makanan dalam tiga bulan terakhir akibat dari krisis biaya hidup. Itu termasuk melewatkan makan, makan sekali sehari atau bahkan tidak makan sama sekali dalam beberapa hari. 

Survei itu juga mengungkapkan, hampir 8 juta orang telah menjual barang pribadi atau rumah tangga untuk membantu menutupi tagihan.

Kepala Eksekutif Opinium Joanna Elson mengatakan, jaminan harga energi pemerintah telah meredakan ketakutan akan kenaikan tagihan di masa depan, tetapi jutaan orang lainnya sudah menderita.

"Banyak rumah tangga sudah menghadapi pilihan yang tidak mungkin, seperti makan mana yang harus dilewati hanya untuk menyalakan lampu," kata Elson, dikutip dari The Guardian, Kamis (22/9/2022).

Badan amal itu meminta pemerintah menggunakan anggaran minggu ini untuk memberikan dukungan yang ditargetkan bagi mereka yang berpenghasilan terendah. Badan amal itu menemukan banyak rumah tangga memiliki sedikit atau tidak ada ruang gerak yang tersisa dalam anggaran mereka untuk mengatasi kenaikan harga. 

Disebutkan bahwa 41 persen dari mereka telah memangkas semua pengeluaran yang tidak penting. Angka ini naik 7 persen dari survei Maret lalu.

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga energi yang tinggi telah menjadi tidak terjangkau bagi jutaan orang. Sekitar 10,7 juta orang memiliki tagihan energi yang naik 100 poundsterling atau lebih dalam sebulan sejak April.

Satu dari sembilan orang mengatakan sudah menunggak tagihan energi. Jumlah yang sama mengatakan pemasok energi mereka telah menaikkan tagihan bulanan ke tingkat yang tidak mampu mereka bayar.

Melonjaknya biaya energi menyebabkan lebih banyak orang meminjam uang supaya bisa memenuhi kebutuhannya. Badan amal itu memperkirakan, lebih dari 15 juta orang harus berutang untuk membeli kebutuhan pokok – meningkat 2,1 juta sejak Maret 2022 – sementara satu dari 10 harus meminjam uang dari keluarga atau teman.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut