Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Massa Buruh Padati Depan Gedung DPR, Bawa Boneka Gurita hingga Spanduk Tuntutan
Advertisement . Scroll to see content

Demonstrasi Ganggu Operasional KRL, KCI Akui Tanggung Kerugian

Selasa, 01 Oktober 2019 - 22:22:00 WIB
Demonstrasi Ganggu Operasional KRL, KCI Akui Tanggung Kerugian
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menanggung dampak aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu terakhir. (Foto: SINDO)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menanggung dampak aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pasalnya, kerapkali para demonstran mengganggu kegiatan operasional kereta rel listrik (KRL) Commuter Line.

Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengatakan, para demonstran mengganggu perjalanan KRL yang biasanya mencapai 958 perjalanan. Sebab, demi keselamatan penumpang pihaknya mau tidak mau menghentikan perjalanan KRL.

"Yang pasti dampak itu ada. Contohnya di Stasiun Palmerah kondisinya sudah tidak kondusif ya yang dari arah barat seperti Rangkas, Parung, Serpong, kami berhentikan hanya sampai Kebayoran," ujarnya di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Letak stasiun Palmerah yang dekat dengan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) seringkali terhenti kegiatan operasionalnya. Pasalnya, para demonstran sampai masuk ke dalam stasiun untuk menghindari gas air mata yang disemprotkan aparat kepolisian.

"Untuk yang masuk pun sudah tidak mungkin, karena menuju tanah Abang itu ada dua perlintasan, di situ tempat keramaian dan kericuhannya ada di situ," ucapnya.

KCI pun harus menanggung biaya kerusakan akibat fasilitas stasiun yang rusak. Namun hingga sejauh ini kerusakan tidak terjadi pada badan KRL karena begitu situasi tidak kondusif pihaknya sigap menghentikan perjalanan di stasiun terdekat.

"Ya ditanggung KCI. Jadi semuanya yang nanti rusak, misalnya nanti ada kaca pecah dan sebagainya ya harus kami ganti untuk pelayanan, gitu saja," kata dia.

Aksi menyalurkan aspirasi ini masih berlangsung hingga saat ini dan tidak diketahui kapan akan berakhir. Hingga saat itu tiba, pihaknya mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang dengan mencermati kondisi demonstrasi serta menyiapkan personel-personel keamanan.

"Jadi kami punya 100 orang BKO ya bantuan marinir ditambah dengan polisi khusus yang dari Daop 1 dan dari pengamanan internal KCI juga ada. Tapi kalau dirasakan kurang, misalnya ada yang perlu di back up di stasiun Palmerah dari daerah-daerah yang kira-kira kondusif dipindahkan ke sana. Dari Daop 1 ini akhirnya ditambah juga dengan penggunaaan polisi," tutur dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut