Deretan Negara Terkaya di Dunia 2024, Nomor 1 dari Eropa
Republik Irlandia merupakan salah satu negara yang paling terkena dampak krisis keuangan pada tahun 2008-2009. Setelah melakukan berbagai langkah reformasi, negara kepulauan ini mendapatkan kembali kesehatan fiskalnya dan berhasil meningkatkan tingkat lapangan kerja dan PDB per kapita tumbuh, di mana kini mencapai 133.895 dolar AS.
Irlandia merupakan salah satu negara surga pajak atau tax havens terbesar di dunia, yang memberikan manfaat lebih besar kepada perusahaan multinasional dibandingkan masyarakat Irlandia pada umumnya. Pada pertengahan tahun 2010-an, banyak perusahaan besar Amerika Serikat, seperti Apple, Google, Microsoft, Meta, dan Pfizer, memindahkan pusat fiskal mereka ke Irlandia untuk mendapatkan keuntungan dari tarif pajak perusahaan yang rendah sebesar 12,5 persen.
Pada tahun 2023, perusahaan multinasional ini menyumbang hampir 50 persen dari total nilai tambah bagi perekonomian negara. Adapun, jika Irlandia menerapkan tarif pajak perusahaan minimum sebesar 15 persen seperti yang diusulkan OECD, maka negara akan kehilangan keunggulan kompetitifnya.
Negara tetangga Indonesia ini menjadi pilihan sejumlah miliarder dunia untuk menetap. Orang terkaya yang tinggal di Singapura berasal dari Amerika Serikat (AS) yaitu Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook.
Dia meninggalkan AS pada 2011 dengan memiliki 53 juta saham di perusahaan tersebut. Saverin memilih Singapura bukan hanya karena daya tarik perkotaannya, tetapi negara tersebut adalah surga fiskal yang kaya di mana keuntungan modal dan dividen bebas pajak.
Saat ini, Singapura merupakan pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat. Masalah ekonomi China memberikan dampak yang sangat buruk pada sektor manufaktur Singapura, yang menyumbang sekitar 20 persen dari total PDB Singapura. Adapun, PDB per kapita Singapura mencapai 133.737 dolar AS.
PDB per kapita Qatar mencapai 112.283 dolar AS. PDB per kapita negara tersebut sempat anjlok di bawah 100.000 dolar AS sejak 2015, namun berangsur pulih lima tahun setelahnya.
Cadangan minyak, gas, dan petrokimia Qatar sangat besar dibanding dengan populasinya yang sangat kecil hanya 3 juta jiwa. Hal ini membuat Qatar konsisten berada di puncak daftar negara terkaya di dunia selama 20 tahun.
Namun, tidak ada negara kaya yang tidak mempunyai masalah, salah satunya terkait dengan turunnya harga energi yang berimbas pada pendapatan pemerintah dan sektor swasta. Sebagai negara dengan perekonomian yang berorientasi ekspor, Qatar juga menderita akibat gangguan perdagangan global yang disebabkan oleh perang di Ukraina.
Belakangan, konflik di Gaza memicu ketakutan dan ketidakpastian baru di Timur Tengah. Meski begitu, hingga saat ini perekonomian Qatar terbukti cukup tangguh.