Di Tengah Rencana PHK 10.000 Pegawai, Laba HSBC Turun Jadi Rp74 Triliun
LONDON, iNews.id - The Hong Kong and Shanghai Banking Corp Ltd (HSBC) mengumumkan laba sebelum pajak (pre-tax profit) mencapai 5,3 miliar dolar AS (Rp74 triliun) pada kuartal III-2019. Laba itu turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba tersebut lebih rendah daripada ekspektasi para analis yang memperkirakan laba HSBC turun 11 persen. Selain itu, pengumuman laporan keuangan itu juga tak lama setelah bank terbesar di Eropa tersebut dilaporkan akan memangkas hingga 10.000 pegawai di seluruh dunia.
CEO HSBC Noel Quinn menyebut kinerja perseroan yang turun itu tidak bisa diterima. Penurunan kinerja tersebut terutama terjadi pada bisnis HSBC di Eropa dan AS.
"Rencana kami sebelumnya belum cukup mendongkrak kinerja bisnis seiring dengan perkiraan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah," kata Quinn dilansir CNBC, Senin (28/10/2019).
Pendapatan HSBC pada kuartal III-2019 mencapai 13,36 miliar dolar AS, turun 3 persen secara tahunan. Meski begitu, Quinn melihat kinerja HSBC di Asia cukup bagus karena laba sebelum pajak di kawasan itu tumbuh 4 persen.
Meski berkantor pusat di London, HSBC meraup lebih banyak laba dari Asia, terutama Hong Kong. Porsi laba bank dari negara itu mencapai 51,7 persen dari total laba sebelum pajak HSBC.
Quinn yang baru saja ditunjuk menjadi bos HSBC pada Agustus 2019 mengatakan, pemangkasan pegawai akan dilakukan setelah kondisi ekonomi global saat ini tidak kondusif. PHK massal itu terutama akan menyasar pada pegawai senior bergaji tinggi.
Editor: Rahmat Fiansyah