Didemo Karyawan, Ini Pemilik KFC Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Kisruh antara KFC Indonesia dengan karyawan menyita perhatian masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Konflik itu bermula saat gaji karyawan KFC dipotong hingga 30 persen dengan alasan pandemi Covid-19.
Aksi demonstrasi tak terelakkan. Mereka menuntut KFC untuk membayar gaji sebagaimana semestinya dan mengembalikan upah yang selama ini ditahan perusahaan.
Siapa pemilik Kentuky Fried Chicken (KFC) Indonesia?
Jaringan ritel makanan cepat saji tersebut dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode FAST tersebut merupakan pemegang hak eksklusif merek restoran asal AS tersebut.
KFC mempekerjakan 16.075 karyawan tetap, berkurang hampir 900 orang dalam setahun terakhir akibat pandemi. Pada periode yang sama, perusahaan mengoperasikan 738 gerai, turun dibandingkan akhir 2019 yang mencapai 748 gerai.
Lalu siapa di balik Fast Food?
Fast Food didirikan pada 19 Juni 1978 dan beroperasi secara komersial setahun setelahnya dengan toko pertama di Jalan Melawai, Jakarta. Perusahaan ini dirintis mendiang Dick Gelael yang meninggal dunia pada 2014.
Diktuip dari laporan keuangan perusahaan, Fast Food saat ini dimiliki oleh keluarga Gelael. Lewat PT Gelael Pratama, keluarga Gelael menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi saham mayoritas 40 persen.
Saat ini, perusahaan dikelola oleh anaknya, Ricardo Gelael yang tak lain ayah Sean Galael, pebalap reli Formula 2 lewat Tim Jagonya Ayam.
Ada 4 orang keluarga Gelael yang duduk di manajemen KFC. Ricardo Gelael sebagai Direktur Utama, Nona Rosalia Gelael Barki selaku Wakil Komisaris Utama, Elisabeth Gelael (ibu Ricardo) sebagai Komisaris, dan Fabian Gelael (putra kedua Ricardo) sebagai Direktur.
Elisabeth menguasai 67,5 persen saham Gelael Pratama. Dua pemegang saham lainnya yaitu rekan bisnis Dick, Martin Tanudjaja Saputra 17,5 persen dan Rudy Tanudjaja Saputra 4,75 persen.
Pemegang saham terbesar kedua adalah PT Indoritel Makmur Indonesia, perusahaan Salim Group yang fokus berinvestasi di sektor ritel. Selain KFC, Indoritel memiliki saham mayoritas di Sari Roti dan Indomaret.
Indoritel yang bergabung dalam Fast Food mulai 1990 tercatat memiliki 35,84 persen saham. Di perusahaan tersebut, ada nama Anthoni Salim yang duduk sebagai Komisaris Utama.
Sebagai pemegang waralaba KFC, Fast Food harus mengikuti standar yang ditetapkanoleh KFC Restaurants Asia Pte. Ltd. Tak hanya itu, perusahaan dikenakan royalti (franchise fee) sebesar 6 persen dari pendapatan yang dibayarkan setiap bulan.
Dalam sembilan bulan pertama 2020, Fast Food membukukan pendapatan Rp3,58 triliun, turun sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan tersebut membuat perusahaan rugi bersih Rp298 miliar, berbanding terbalik saat 2019 yang untung Rp175 miliar.
Editor: Rahmat Fiansyah