Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Lengkap King Abdi Masterchef Tak Dikasih Makan di Pesawat, Hebohkan Medsos!
Advertisement . Scroll to see content

Dihantam Pandemi Covid-19, Maskapai Ini Ajukan Pailit

Minggu, 05 September 2021 - 14:00:00 WIB
Dihantam Pandemi Covid-19, Maskapai Ini Ajukan Pailit
Philippine Airlines ajukan pailit karena dihantam pandemi Covid-19. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Maskapai penerbangan nasional Fliphina, Philippine Airlines Inc mengajukan pailit di New York, Amerika Serikat (AS) karena pandemi Covid-19 menghancurkan bisnis perjalanan global. Pengajuan pailit ini bertujuan memangkas utang maskapai sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp28,5 triliun melalui rencana restrukturisasi yang diusulkan dan membutuhkan persetujuan pengadilan. 

Pengajuan tersebut juga akan membuat maskapai ini akan mendapatkan 505 juta dolar AS atau Rp7,2 triliun dalam ekuitas dan pembiayaan utang dari pemegang saham mayoritas. Selain itu, pembiayaan 150 juta dolar AS atau Rp2,14 triliun dari investor baru. Philiphine Airlines memiliki dukungan dari 90 persen pemberi pinjaman. 

Rencana restrukturisasi akan memungkinkan maskapai tersebut mengurangi kapasitas armadanya sebesar 25 persen. Menurut manajemen perusahaan, rencana restrukturisasi ini juga memungkinkan maskapai mengembalikan setidaknya 20 pesawat. Philippine Airlines telah memangkas 35 persen tenaga kerjanya awal tahun ini.

Sementara berdasarkan pengajuan itu, perusahaan akan terus beroperasi saat melakukan restrukturisasi. Pengajuan pada Jumat (3/9/2021) datang setelah maskapai menghabiskan waktu selama berbulan-bulan melakukan negosiasi dengan para pemangku kepentingan. 

Pemilik Philipphine Airlines, miliarder Lucio Tan mengatakan, pengajuan itu sebagai terobosan besar bagi operator. Maskapai juga akan menyelesaikan pengajuan paralel untuk pengakuan di Filipina di bawah undang-undang kepailitan dan rehabilitasi.

"Rencana restrukturisasi memungkinkan maskapai untuk mengatasi dampak pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah secara signifikan mengganggu bisnis di semua sektor, terutama penerbangan, dan muncul lebih kuat untuk jangka panjang," kata Tan, yang merupakan Ketua dan CEO Philippine Airline, dikutip dari Bloomberg, Minggu (5/9/2021).

Sementara berakhirnya lockdown mengurangi ketegangan dalam perjalanan pada awal musim panas di belahan dunia bagian utara, namun varian delta Covid-19 baru-baru ini mulai merugikan banyak maskapai penerbangan, terutama di AS dan China. 

Tan sebelumnya mengatakan, maskapai yang didirikan pada 1941 itu sedang mengerjakan rencana restrukturisasi yang komprehensif. Philippine Airlines adalah maskapai internasional terbaru yang melakukan reorganisasi di Amerika Serikat, di bawah kode kepailatan AS. 

Dengan mengajukan kepailitan, perusahaan akan tunduk pada rencana reorganisasinya dengan keputusan akhir hakim AS. Pakar kepailitan mengatakan, AS sering menjadi tempat yang disukai, sebagian karena hukum di Amerika lebih menguntungkan perusahaan, dan sebagian karena kontrak kreditur sering didasarkan pada hukum negara bagian di New York atau Delaware. 

Latam Airlines, yang berbasis di Chili, Aeromexico, dan Avianca Holdings Kolombia semuanya mencari perlindungan pengadilan di New York tahun lalu, menyalahkan penurunan perjalanan udara yang disebabkan oleh virus Corona.

Adapun tantangan bagi PAL Holdings Inc., perusahaan induk dari Philippine Airlines sudah ada sebelum pandemi. Perusahaan telah melaporkan kerugian sejak kuartal I 2017. Perusahaan mengalami rekor kerugian 71,8 miliar peso (1,4 miliar dolar AS) pada 2020, dibandingkan dengan kerugian 10,3 miliar peso tahun sebelumnya. Saham PAL Holdings telah turun 7,6 persen tahun ini, memperpanjang penurunan 17 persen pada tahun lalu.

"Setelah restrukturisasi, PAL Holdings masih akan menjadi pemegang saham utama PAL. PAL Holdings tidak mengajukan dan status serta pemegang sahamnya akan tetap sama," kata manajemen.

Maskapai ini akan terus mengoperasikan penerbangan penumpang dan kargo berdasarkan permintaan dan pembatasan perjalanan. Perusahaan berharap secara bertahap akan menambah penerbangan domestik dan internasional saat pasar pulih. Perusahaan juga menerima dukungan pemerintah untuk menjadi mitra negara dalam menghadapi pandemi.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut