Dikira Brand Indonesia, Ternyata Minyak Kayu Putih Terkenal Ini dari Luar Negeri

JAKARTA, iNews.id - Beberapa brand Indonesia kerap kali dikira brand luar negeri, seperti Wakai, Lea, atau makanan cepat saji ala Jepang, Hoka-Hoka Bento. 

Tapi ternyata ada juga brand luar negeri yang justru dikira brand asli Indonesia. Salah satunya adalah minyak kayu Putih Cap Lang.

Baca Juga

China Godok Strategi untuk Rem Penurunan Investasi

Bagi masyarakat Indonesia, Minyak Kayu Putih Cap Lang sangat dikenal luas, bahkan menjadi produk obat-obatan tradisional kebanggaan. Namun siapa sangka, minyak kayu putih Cap Lang ternyata brand yang berasal dari luar negeri.  

Dengan ketenarannya di Indonesia selama hampir 50 tahun, sulit untuk percaya bahwa ramuan minyak kayu putih Cap Lang ternyata ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman bernama William Hoffman.

Baca Juga

Unik, Parfum Aroma Rempah Buatan Brand Lokal, Aromanya Disukai Princess of Bahrain

Seperti dilansir Lifepal, ramuan minyak kayu putih yang ditemukan William Hoffman tersebut kemudian dibeli oleh Singapura pada tahun 1932, dan diproduksi dengan nama Minyak Angin Jerman Cap Elang yang didistribusikan ke Indonesia. 

Pada tahun 1973, pemerintah menganjurkan agar semua produk obat-obatan yang dikonsumsi di Indonesia harus diproduksi di dalam negeri. Hal ini, membuat  pabrik Cap Lang yang semula berada di Singapura resmi dipindahkan ke Indonesia di bawah PT Eagle Indo Pharma yang dipimpin presiden direktur Edy H. Tjugito.

Di bawah produksi PT Eagle Indo Pharma, produk Minyak Angin Jerman Cap Elang berubah nama menjadi Minyak Kayu Putih Cap Lang. Selama 50 tahun beroperasi dan menjadi produk yang dikenal luas masyarakat Indonesia, tak heran jika Minyak Kayu Putih Cap Lang dikira merupakan brand lokal. 

Apalagi banyak produk obat-obatan berkualitas yang diproduksi PT Eagle Indo Pharma dan pengembangannya pun dilakukan oleh putra-putri Indonesia. 

Selain Minyak Kayu putih Cap Lang, beberapa produk PT Eagle Indo Pharma lainnya yang terkenal antara lain Balsem Lang, Balsem Otot Geliga, Minyak Angin Lang, dan Minyak Telon Cap Lang. 

Editor: Jeanny Aipassa