Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Pusat Pertumbuhan Fintech, Indonesia Hadir dalam Konferensi Financial Technology di Hong Kong
Advertisement . Scroll to see content

Dikuasai Gopay dan Ovo, Penetrasi Fintech Lambat Berkembang

Senin, 11 Februari 2019 - 22:48:00 WIB
Dikuasai Gopay dan Ovo, Penetrasi Fintech Lambat Berkembang
Hanya 5 persen masyarakat Indonesia yang mengakses layanan fintech. Posisi Indonesia berada di urutan paling bawah. Bahkan, kalah dari Myanmar (6 persen) dan Thailand (10 persen). (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Akses masyarakat terhadap fintech masih sangat rendah. Sedikitnya pemain fintech disinyalir menjadi penyebab penetrasinya berjalan lambat.

Saat ini, ada dua pemain besar yang mendominasi bisnis pembayaran digital di Indonesia, yaitu Gopay dan Ovo. Meski pemain serupa mulai muncul, keduanya masih mendominasi pasar.

Partner McKinsey Indonesia Guillaume de Gantes mengatakan, penetrasi fintech baru 5 persen. Dia memprediksi penetrasi fintech berpotensi mencapai 15 persen asalkan makin ramai pemain di industri tersebut.

"Jumlahnya akan lambat jika jumlah kompetitor terbatas seperti saat ini. Ya, (semakin banyak kompetitor) jadi industri akan tumbuh lebih cepat," ujarnya di Wisma GBKI, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Penetrasi fintech di Indonesia masih tergolong rendah, bahkan apabila dibandingkan dengan Myanmar (6 persen) dan Thailand (10 persen). de Gantes menilai, banyak faktor yang menyebabkan laju pertumbuhan penetrasi fintech berbeda-beda.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut