Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenko Pangan Raih Anugerah Penggerak Sektor Pangan APN 2025, Menko Zulhas: Penghargaan Ini untuk Seluruh Petani di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Dilantik Jadi Menko Pangan, Zulhas Tancap Gas Program Swasembada

Senin, 21 Oktober 2024 - 17:59:00 WIB
Dilantik Jadi Menko Pangan, Zulhas Tancap Gas Program Swasembada
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan langsung tancap gas melaksanakan program swasembada pangan dalam lima tahun ke depan. (Foto: Muhammad Farhan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan langsung tancap gas melaksanakan program swasembada pangan dalam lima tahun ke depan. Pria yang akrab Zulhas itu membeberkan program pengembangan swasembada yang akan dilaksanakan melalui pembagian klaster sesuai komoditas di setiap provinsi.

Zulhas menuturkan, mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto, pihaknya akan mengebut program swasembada pangan dalam kurun waktu lima tahun. Pembagian klaster yang menjadi program unggulan swasembada pangan disesuaikan dengan komoditas unggulan setiap provinsi di Indonesia.

"Nanti kita akan bagi klaster ya. Nanti di Sulawesi cocoknya apa, misalnya cengkeh dan cokelat maka disitu akan menjadi unggulan," kata Zulhas di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Selain Sulawesi, Zulhas menuturkan bahwa komoditas yang akan dikembangkan di Sumatera adalah kopi dan lada. Sedangkan, di Papua, pemerintah akan menanam padi, tebu, dan jagung.

"Kalau kelapa itu bisa dikembangkan karena bisa tumbuh dimana saja. Jadi tidak hanya beras, tidak hanya gula, tidak hanya jagung, tetapi juga komoditas unggulan yang ada di masyarakat kita," tuturnya.

Di sisi lain, Zulhas juga menjelaskan program swasembada pangan kali ini, tidak lagi bisa mengandalkan pulau Jawa dan Sumatera saja. Dia mengatakan hal ini dikarenakan keterbatasan lahan yang tersedia.

"Pertama, memang kalau mengandalkan Pulau Jawa itu tidak mungkin, karena lahannya terus berkurang. Sumatera juga banyak perkebunan sawit," ucapnya.

Lebih lanjut, Zulhas mengatakan pemanfaatan lahan untuk pangan masa depan bergantung di Papua.

"Oleh karena itu memang masa depan untuk pertanian padi, gula dan jagung itu ada di Papua," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut