Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lewat “Satukan Langkah untuk Sumatra”, BRI Galang Rp50 Miliar Dukung Pemulihan Infrastruktur
Advertisement . Scroll to see content

Dirut BRI Ungkap Penyebab Laba Bersih Semester I Naik 98,38 Persen Jadi Rp24,88 Triliun

Rabu, 27 Juli 2022 - 22:21:00 WIB
Dirut BRI Ungkap Penyebab Laba Bersih Semester I Naik 98,38 Persen Jadi Rp24,88 Triliun
Dirut BRI Sunarso ungkap penyebab laba bersih semester I naik 98,38 persen jadi Rp24,88 triliun. Foto: BRI
Advertisement . Scroll to see content

Dari sisi pembiayaan, BRI Group berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75 persen secara year on year (yoy). Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen, segmen konsumer tumbuh 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen serta segmen kecil dan menengah tumbuh 2,71 persen.

“Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,81 persen dari Rp837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp920 triliun di akhir Juni 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,27 persen,” ujarnya.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang terkendali di level 3,26 persen. Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan sebagai langkah antisipatif atas potensi pemburukan kredit. 

NPL Coverage BRI tercatat sebesar 266,26 persen di akhir kuartal II 2022, di mana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage di akhir Kuartal II 2021 yang sebesar 252,59 persen. Strategi BRI dalam menjaga NPL yakni dengan selective growth, berfokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta eksposur minimum terhadap gejolak tersebut, seperti Pertanian, Industri bahan kimia, serta makanan dan minuman. 

“Upaya lain yang dilakukan BRI untuk menjaga NPL, yakni selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan menyiapkan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi,” tutur unarso.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut