Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Garuda Indonesia Siap Terbangkan 102.502 Jemaah Haji 2026 
Advertisement . Scroll to see content

Dirut Garuda Minta Maaf usai Dapat Kritik Keras dari Kemenag soal Layanan Haji

Rabu, 22 Mei 2024 - 17:45:00 WIB
Dirut Garuda Minta Maaf usai Dapat Kritik Keras dari Kemenag soal Layanan Haji
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan permohonan maaf terkait pelayanan yang kurang memuaskan dalam pelayanan penerbangan jemaah haji. (Foto: Heri Purnomo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra angkat suara terkait kritik keras yang disampaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) mengenai pelayanan penerbangan haji 2024 yang kurang memuaskan. Dia pun menyampaikan permohonan maaf terkait pelayanan yang kurang memuaskan dalam memberangkatkan para calon jemaah haji dari Tanah Air. 

"Pertama, kita tidak menafikan soal keterlambatan, soal performa ini saya menyampaikan permohonan maaf dan siap untuk melakukan perbaikan ke depannya," ujar Irfan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023, di Tangerang, Banten, Rabu (22/5/2024).

Sebelumnya, Kemenag menyampaikan empat hal yang membuat pelayanan Garuda Indonesia dianggap kurang memuaskan dalam memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini. 

Pertama, kerusakan mesin pesawat. Kejadian ini terjadi di Embarkasi Makassar, di mana sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api pada saat take off penerbangan jemaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar (UPG-05). 

Kedua, keterlambatan penerbangan. On Time performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat, presentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen.

Ketiga, pecah kloter. Perencanaan Garuda Indonesia juga meleset. Pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya akan terjadi satu kali, ternyata terjadi beberapa kali. 

Keempat, tas kabin dan kursi roda jemaah tidak terbawa. Peristiwa ini dialami oleh penerbangan jemaah kloter 28 Embarkasi Solo (SOC 28), di mana ada 11 kursi roda dan 120 koper kabin yang tidak terangkut. Akibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

"Pertama kami mengakui, kita mengupayakan perbaikan, salah satu penyebab keterlambatan itu munculnya percikan api," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut