Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jaksa Ungkap Peran Anak Riza Chalid dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina
Advertisement . Scroll to see content

Ini Tahapan Penghapusan BBM Premium dan Pertalite

Rabu, 29 Desember 2021 - 10:36:00 WIB
Ini Tahapan Penghapusan BBM Premium dan Pertalite
Pemerintah mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Penghapusan tersebut akan dilakukan secara bertahap untuk mendukung pengurangan emisi karbon.

Adapun Premium direncanakan akan dihapus pada tahun depan. Dengan penghapusan BBM jenis ini, nantinya hanya akan ada BBM dengan Research Octane Number (RON) di atas 91 yang lebih ramah lingkungan. Peta jalan atau roadmap penghapusan BBM tersebut sudah disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Berdasarkan roadmap tersebut, pemerintah akan melakukan penghapusan BBM Premium dan Pertalite dalam tiga tahap. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Tahap pertama, pengurangan bensin Premium disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM RON 90 ke atas; tahap kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas. Tahap ketiga, simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian, yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih, belum lama ini. 

Proses shifting Pertalite ke Pertamax ini juga menjadi salah satu bahasan Focus Group Discussion (FGD) agar peralihan ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Karena itu, pemerintah akan mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebagai tahap awal, Pertamina sudah melakukan shifting dari Premium ke Pertalite.

"Mulai pertengahan tahun 2020, Pertamina atas izin pemerintah sudah melakukan program yang kita sebut Program Langit Biru dengan memberikan harga Pertalite seharga Premium," kata Nicke dikutip dari video di kanal YouTube Wakil Presiden RI, Selasa (28/12/2021) lalu.

Shifting tersebut menghasilkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan Pertalite. Emisi karbon yang diturunkan juga mencapai 12 juta ton hingga saat ini.

Selanjutnya, setelah masyarakat terbiasa menggunakan Pertalite, maka level penggunaan BBM akan ditingkatkan ke BBM bernilai oktan lebih tinggi seperti Pertamax. Sekadar informasi, Premium memiliki nilai oktan (RON) 88, sedangkan Pertalite bernilai oktan 90, dan Pertamax bernilai 92.

Mengacu pada ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), bahan bakar yang beredar di pasaran direkomendasikan memiliki nilai oktan minimal 91.

"Nah, tahapan berikutnya itu seperti apa? Kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi supaya tadi ada sesuai dengan ketentuan minimum RON 91, kemudian lari ke Pertamax," tutur Nicke.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut