Ditopang KPR Subsidi, Laba Bank BTN 2017 Capai Rp3,02 Triliun
Untuk KPR non-subsidi, Bank BTN telah menyalurkan kredit sebesar juga Rp69,3 triliun, tumbuh 14,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp60,46 triliun. Sementara untuk segmen KPR subsidi, Bank BTN menyalurkan kredit sebesar Rp75,27 triliun, tumbuh 32,45 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp58,63 triliun.
Pertumbuhan KPR subsidi yang fantastis tersebut membuat nominal KPR subsidi Bank BTN melewati KPR non-subsidi. Dengan demikian, Bank BTN semakin mengukuhkan diri sebagai kampiun pasar dengan pangsa pasar KPR subsidi yang mencapai 95,42 persen.
Selain kredit ke sektor perumahan, Bank BTN juga menyalurkan kredit ke sektor konstruksi sebesar Rp26,08 triliun naik 18,98 persen secara tahunan. Sementara untuk kredit di luar dua sektor tersebut, terutama kredit konsumer dan komersial, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp19,76 triliun, tumbuh 19,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,49 triliun.
“Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59 persen menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12 persen menjadi Rp14,95 triliun pada akhir 2017,” ucapnya.
Maryono menambahkan, pertumbuhan penyaluran kredit yang positif tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) netto berada di level 1,66 persen, menurun dibandingkan NPL akhir 2016 yang tercatat 1,85 persen. Secara gross, NPL Bank BTN juga turun dari 2,84 persen menjadi 2,66 persen pada akhir 2017.