Divisi Cloud Alibaba Akan IPO, 7 Persen Karyawan Di-PHK
BEIJING, iNews.id - Alibaba memangkas 7 persen karyawannya di divisi komputasi awan (cloud). Hal itu dilakukan karena divisi tersebut bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
Mengutip CNBC International, sumber anonim yang mengetahui hal tersebut mengungkapkan bahwa raksasa e-commerce China itu menawarkan paket pesangon kepada karyawan yang terdampak. Adapun perusahaan telah memberi tahu karyawannya tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan membantu mereka pindah ke posisi yang berbeda di perusahaan jika berkenan.
Ini terjadi setelah pada Maret lalu, Alibaba mengumumkan membagi perusahaan menjadi enam unit bisnis, dengan kepala eksekutif dan dewan direksi sendiri. Perusahaan pada pekan lalu mengumumkan rencana spin-off penuh dari unit cloud-nya.
Manajemen menyatakan akan menjadikan divisi tersebut menjadi perusahaan publik. Alibaba menargetkan menyelesaikan spin-off dalam 12 bulan ke depan.
CEO Alibaba Daniel Zhang menilai cloud computing sebagai bagian penting dari masa depan perusahaan, tetapi saat ini hanya menyumbang 9 persen dari total pendapatan grup. Pendapatan perusahaan turun signifikan selama beberapa kuartal terakhir. Bahkan, pendapatan Alibaba pada kuartal I 2023 anjlok 2 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Zhang mengatakan, menurunnya pendapatan sebagian karena langkah proaktif perusahaan untuk menyesuaikan struktur pendapatan dan fokus pada pertumbuhan berkualitas tinggi.
"Dan juga hasil dari perubahan eksternal dalam lingkungan pasar dan komposisi pelanggan," katanya.
Sementara itu, pemilik TikTok, ByteDance mulai memindahkan operasi internasionalnya dari cloud Alibaba yang terus membebani bisnis cloud perusahaan. Namun, Alibaba telah membuat kemajuan dengan bisnis cloud-nya selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Synergy Research Group, Alibaba menjadi pemain nomor satu berdasarkan pangsa pasar di China dan nomor dua di Asia-Pasifik, tepat di belakang Amazon. Namun, di tingkat global, Alibaba masih tertinggal dari Amazon, Microsoft, dan Google.
Editor: Jujuk Ernawati