DPR Minta Pertamina Rampungkan Investigasi Kebakaran Depo BBM Plumpang dalam 1 Bulan
JAKARTA, iNews.id - Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) merampungkan investigasi kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara, dalam waktu 1 bulan.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, juga diminta Komisi VII DPR untuk segera menyampaikan hasil investigasi kebakaran Depo BBM Plumpang secara resmi kepada lembaga legislatif.
"Komisi VII meminta Dirut Pertamina dapat menyampaikan ke komisi VII hasil atau perkembangan hasil investigasi insiden Depo BBM Plumpang paling lambat satu bulan," demikian bunyi kesimpulan RDP yang dibacakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno, dikutip Jumat (17/3/2023).
Pertamina memang belum menyampaikan hasil investigasi kebakaran Depo BBM Plumpang, karena prosesnya masih berjalan. Adapun investigasi dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH), Tim Teknis Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), serta tim internal Pertamina
Dalam kesimpulan, Komisi VII juga meminta Pertamina melakukan audit total atas fasilitas minyak dan gas bumi (migas) di Depo Plumpang. Pasalnya, usia sebagian fasilitas itu sudah tua atah berusia 50 tahun.
Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwot, mengatakan sejumlah fasilitas, termasuk penyimpanan (storage) BBM, di Depo Plumpang dibangun pada tahun 1974 atau pada masa orde baru (Orba).
Sehingga, dia menyarankan agar Direksi Pertamina melakukan audit total atas fasilitas migas yang dimaksud. Saran ini sekaligus menanggapi insiden kebakaran Depo Plumpang yang terjadi pada Jumat malam (3/3/2023) lalu.
"Perlunya audit total seluruh fasilitas migas kita, dalam hal ini storage atau juga kilang dari Pertamina, sehingga aspek-aspek yang, karena Plumpang, saya ingat sekali dalam forum ini juga, bahkan pasca Balongan kita rapat di sini, saya sendiri yang mengingatkan betapa bahayanya (Depo) Plumpang waktu itu," kata Sugeng.
Editor: Jeanny Aipassa