DPR Minta PGN Berinovasi dengan Produksi Bahan Baku Elpiji

JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk diminta berinovasi bisnis pada kegiatan penyaluran gas. Hal ini untuk memperkuat perannya sebagai subholding gas nasional.

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ridwan Hisjam mengatakan, sebagai subholding gas, PGN harus membuat terobosan untuk membuka peluang bisnis baru pada sektor gas di Tanah Air "PGN harus melakukan terobosan di bidang gas tidak lagi tradisional melakukan kegiatan selama ini," kata Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Direksi PGN di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Baca Juga

MBG hingga KDMP Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional di 2026

Ridwan mencontohkan, terobosan yang bisa disiapkan, yaitu mengolah gas bumi menjadi bahan baku Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji. Dia memandang, bila PGN mampu menggarap gagasan tersebut akan membawa dampak positif bagi negara. 

Pasalnya, kebutuhan komoditas energi ini semakin meningkat sehingga subsidi elpiji 3 kilogram (kg) bakal terus bertambah. "Kita menaikkan volume elpiji 3 kg 7,5 juta metrik ton dari 7 juta. Kalau tidak salah kenaikannya subsidinya Rp2 triliun total Rp5 triliun," tutur Ridwan.

Baca Juga

Kebakaran Hanguskan 22 Rumah Semi Permanen di Koja, Diduga akibat Ledakan Tabung Elpiji

Ridwan melanjutkan, PGN juga bisa memperluas jangkauan penyaluran gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dengan ISO tank atau truk pembawa gas. Pimpinan RDP Komisi VII DPR Ramson Siagian mengungkapkan, dalam meningkatkan pemanfaatan gas, PGN bisa bekerja sama dengan PLN untuk membangun pembangkit tenaga gas skala kecil.