Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Sambungan Gerbong KA Majapahit Lepas di Stasiun Senen, Ini Kata KAI
Advertisement . Scroll to see content

Duh, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anggarannya Membengkak Hingga Rp69 Triliun

Rabu, 01 September 2021 - 16:42:00 WIB
Duh, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anggarannya Membengkak Hingga Rp69 Triliun
Dua pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung memantau terowongan #1 yang selesai dibangun di Tol Jakarta Cikampek DK 2+ 540 sd DK 4. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkapkan terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) pada pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Jumlahnya berkisar antara 3,8 miliar-4,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp54 triliun hingga Rp69 triliun. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya, menyebut dalam hitungan awal PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) selaku konsorsium pembangunan KCJB, anggaran awal memcapai 6,07 miliar dolar AS. Anggaran itu, terdiri atas pembiayaan Engineering Procurement Construction (EPC) sebesar 4,8 miliar dolar AS dan 1,3 miliar dolar AS untuk non-EPC. 

Estimasi tersebut disusun sejak November 2020 lalu. Namun setelah dilakukan kajian dengan bantuan konsultan, perhitungannya justru melebar hingga di angka 8,6 miliar dolar AS. 

"Biaya awalnya 6,07 miliar dolar AS, terdiri dari 4,8 miliar dolar AS untuk EPC dan 1,3 miliar dolar non EPC. Itu perkiraan awal, namun berkembang menjadi 8,6 dolar AS waktu dibuat estimasi setelah dilakukan kajian dengan bantuan konsultan," ujar Salusra, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (1/9/2021). 

Manajemen KAI mengungkapkan, perubahan angka terjadi akibat adanya perubahan biaya, harga, hingga penundaan proyek karena masalah pembebasan lahan. Terkait dengan hal itu, konsorsium Indonesia atau PSBI membuat perkiraan anggaran KCJB berada di dalam skenario low and high. 

Untuk skenario low mencapai 9,9 miliar dolar AS dan high 11 miliar dolar AS. Artinya, cost overrun yang terjadi dengan skenario tersebut adalah sekitar 3,8-4,9 miliar dolar AS.

Saat ini, PSBI terus melakukan langkah-langkah efisiensi baik berupa pemangkasan biaya, efisiensi pengelolaan TPOD, hingga pengelolaan stasiun untuk menekam pembengkakakn biaya. Dalam laporannya, estimasi biaya proyek bisa ditekan menjadi 8 miliar dolar AS. 

"Alhamdulillah estimasi biaya proyek bisa ditekan menjadi 8 miliar dolar AS. Kalau dikurangi dengan budget awal 6,07 miliar dolar AS, maka tambahan cost overrun menjadi 1,9 miliar dolar AS dengan komposisi EPC dan non-EPC masih 80 banding 20 persen," ungkap Salusra. 

Saat ini, lanjutnya, konsorsium terus melakukan review dan negosiasi dengan konsorsium kontraktor. Tujuannya efisiensi, restrukturing fisik proyek, restrukturing dengan kreditur dari China Develompment Bank (CBD) 

Seperti diketahui, pendanaan KCJB bersumber dari pinjaman CBD sebesar 4,55 miliar dolar AS atau setara Rp 64,9 triliun. Jumlah itu setara dengan 75 persen dari total nilai investasi KCJB sebesar 6,07 miliar dolar AS. Sementara sisanya 25 persen berasal dari ekuiti dari KCIC. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut