Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Ekonomi Pulih, 2021 Diprediksi Jadi Tahun Investasi

Rabu, 09 Desember 2020 - 23:19:00 WIB
Ekonomi Pulih, 2021 Diprediksi Jadi Tahun Investasi
Pada 2021 diperkirakan terjadi peningkatan daya beli karena banyak muncul lapangan kerja setelah masuknya investasi. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Founder and Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya mengatakan 2021 akan menjadi tahun investasi. Diperkirakan terjadi peningkatan daya beli karena banyak muncul lapangan kerja setelah masuknya investasi. 

“Tahun 2020 mayoritas bisnis rugi dan berusaha survive, meskipun ada juga yang tumbuh. Namun, 2021 adalah tahun investasi dan peluang, di mana bisnis secara nasional maupun global berpotensi pulih. Ada lima aspek yang bisa menjadi navigasi pada 2021, yaitu digital, human, local, global, dan balance,” ujarnya dalam pembukaan MarkPlus Conference 2021 secara virtual pada Rabu (9/12/2020).

Dia menuturkan, secara aspek digital, transformasi di saat pandemi mendorong banyak kegiatan beralih menjadi online. Artinya melalui digital, bisnis harus mempercepat adaptasi dan inovasi dengan memanfaatkan teknologi lain, seperti penggunaan mesin, otomasi, sampai sistem contactless. 

Aspek digital tersebut harus bisa dikolaborasikan dengan aspek manusia, karena bisnis tidak harus selalu dilihat sebagai penghasil profit. Lebih penting lagi adalah pendekatan bisnis yang humanis. "Misalnya di Bali harus membuat jaringan atau hotel chain khas Bali sendiri. Karena turis global membutuhkan sisi lokal Indonesia. Atau juga Garuda Indonesia harus terus menjaga keunggulan sentuhan manusiawi khas Indonesia," ujarnya.

Sementara aspek local menjadi navigasi karena bisnis yang berpeluang tumbuh adalah bisnis skala lokal, di mana bisnis berbasis komunitas dan industri rumahan kian menjamur. Namun tetap aspek global harus disiapkan, karena pandemi juga dirasakan secara mendunia. Begitu pula sebaliknya. Ketika menyasar pasar global, pemasar bisa menjadikan aspek lokal sebagai diferensiasi. 

Dari keempat aspek itu digital, human, local dan global, terdapat satu aspek lain, yaitu balance.Yang artinya pemasar atau pebisnis harus menyeimbangkan dan mensinergikan kutub-kutub yang ada untuk menghadapi kondisi saat ini. “Harus ada sinergi, harmonisasi, serta omni, yaitu menggabungkan dua aspek berbeda,” kata Hermawan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut