Ekonomi RI Disebut Tekor di 2022, Sri Mulyani Jawab Begini
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebut bahwa hal itu memang agak sedikit berbeda, tetapi keduanya menggambarkan pergerakan harganya.
"Jadi pak Marwan, ini juga sempat kemarin dibawa di Paripurna oleh PKS dan juga di Banggar, jadi kami merasa perlu untuk menjelaskan. Jadi kalau membandingkan antara PDB riil pertumbuhannya tidak dibandingkan dengan inflasi, kalau mau menggunakan inflasi kita membandingkannya dengan nominal," ucap mantan Direktur Bank Dunia ini.
PDB nominal harganya menggunakan deflator. Sehingga, 5,5 persen inflasi dibandingkan dengan ukuran PDB secara nominal, kenaikan PDB nominal itu 15,4 persen.
"Jadi, nett-nya masih untung Pak, kalau pakai istilah untung rugi tadi masih untung atau masih ada positifnya, terlebih di lapangan masyarakat ada merasa 'PDB-nya naik, tapi saya nggak merasakan', atau kemiskinan yang sifatnya struktural. Memotong kemiskinan antargenerasi itulah yang sebetulnya kita coba," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin