Eks Menteri Lingkungan Hidup Curiga Food Estate Motifnya Kepentingan Ekonomi: untuk Membabat Hutan

"Kecuali misalnya negara dalam keadaan darurat pangan maka kita kerahkan tentara dengan gerak cepat untuk cepat-cepat memproduksi pangan karena ada darurat pangan. Misalnya terjadi kelaparan di mana-mana. Tapi ini kan tidak terjadi," tutur dia mengritisi hal tersebut.
Kemudian latar belakang kecurigaan kedua yakni, disebutkan Proyek Food Estate ini untuk menanam singkong, berarti untuk tujuannya pangan.
“Bila kita ingin menanam singkong maka kan harus ada rencana peruntukannya. Mau dijadikan makanan seperti apa? Jadi tapioka kah? Atau apa?" kata Sonny Keraf.
Sonny Keraf menjelaskan kalau benar Proyek Food Estate akan menanam singkok maka seharus ada off taker-nya, langkah lanjutan yang disiapkan. Off taker merupakan pemasok kebutuhan industri ataupun pasar.
Seharusnya off taker memegang peranan penting dalam Proyek Food Estate. Utamanya, memberikan pendampingan secara rutin selama proses aktivitas pertanian, lalu menyerap hasil panen petani.
"Bayangkan saja luas areanya 600.000 hektare. Berarti kan besar-besaran bila sekali panen. Kalau benar untuk pangan maka seharusnya ada industri pabrik yang sangat besar yang akan mengolah hasil panen singkong tersebut untuk dijadikan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat. Herannya, kini Proyek Food Estate malah tidak jelas ujung dan pangkalnya," ujar Sonny Keraf dengan nada bicara keheranan.
Editor: Puti Aini Yasmin