Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Guncang Dunia Olahraga! Tiga Instruksi Super Prioritas untuk Kesejahteraan dan Karier Atlet Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir Perkirakan Impor Minyak Mentah Naik 3 Kali Lipat, Ini Alasannya

Selasa, 28 Februari 2023 - 21:44:00 WIB
Erick Thohir Perkirakan Impor Minyak Mentah Naik 3 Kali Lipat, Ini Alasannya
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut impor minyak mentah akan bertambah. Dia memperkirakan angka impor naik hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.

Erick menuturkan, kenaikan impor minyak mentah sejalan dengan upaya pemerintah memperluas bisnis industri petrokimia (petrochemical) di dalam negeri. Turunan petrokimia digunakan di sektor farmasi untuk pembuatan obat-obatan hingga industri pakaian. Adapun, bahan baku utama petrokimia berupa minyak bumi dan gas. 

"Dengan meningkatnya industri obat-obatan, industri pakaian, jangan kaget kalau impor BBM kita bisa double dan triple dari hari ini. Siap enggak? Belum tentu," ujar Erick Thohir dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023).

Erick menilai, penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri juga tidak serta merta mengurangi impor minyak mentah. Menurutnya, Pertamina tetap melakukan impor hingga meningkatkan produksi minyak bumi dan gas untuk kepentingan industri petrokimia di dalam negeri.

Bahkan, pemerintah akan mengalihkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tadinya digunakan untuk kendaraan roda empat dan dua menjadi bahan baku dalam industri petrokimia. 

"Ketika banyak mobil listrik, motor listrik, banyak juga pembangunan yang lainnya, ada power-nya, ada mobil listriknya, jadi kan kita harapan apa pengurangan impor BBM, salah. Kenapa tidak dikurangi?  Karena apa, tadinya konsumsi yang kita pakai di mobil, motor, dll, itu nanti shifting ke petrochemical," tuturnya.

Dia memperkirakan penggunaan bahan bakar berbasis fosil untuk konsumsi kendaraan dan rumah tangga menjadi berkurang hingga 50 persen, karena masifnya penggunaan kendaraan listrik. Pengurangan itupun dialihkan ke industri petrokimia. 

"Artinya produksi minyak tidak boleh turun, paling tidak harus stabil. Kalau nanti kebutuhan motor mobil dan lain-lain, listrik dan segala berkurang 50 persen, tapi petrochemical naik. Kita ada hasilnya, dan itu untuk meningkatkan produksi kita," kata dia.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut