Erick Thohir Sebut RI Harus Punya Roadmap Pangan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui teknologi dan inovasi pangan di Indonesia tertinggal dari negara tetangga. Karena itu, menurutnya, Indonesia harus memiliki peta jalan (roadmap) untuk kemandirian pangan nasional.
"Kita harus punya roadmap Indonesia, bukan roadmap China, bukan roadmap Amerika," kata Erick dalam peresmian Holding Pangan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Dia menjelaskan, roadmap pangan dibutuhkan karena Indonesia berbeda dengan negara lain. Roadmap dibutuhkan supaya produk pangan Indonesia tidak semakin tertinggal dari negara lain.
"Negara kita berbeda dengan negara lain. Kalau kita tidak memperbaiki ekosistem kita, roadmap kita, market kita tentu akan kalah dengan ekosistem negara lain yang melihat Indonesia hanya sebagai market dan sumber daya alam yang baik," ujarnya.
Untuk menguatkan ekosistem pangan, Erick meminta semua pihak tidak mengedepankan ego sektoral. Pasalnya, ego tidak memberikan solusi atas permasalahan pangan yang terjadi. Justru, semua pihak harus memperkuat sinergisitas.
"Apakah kita sekarang mau pilih mau masih ego sektoral yang tidak memberikan solusi kepada negara dan rakyat kita? Atau pilihannya hanya satu kita membuka hati kita, kita bergotong-royong membangun yang namanya ekosistem Indonesia," tutur Erick.
Dia menjelaskan Indonesia masih berdebat soal pasokan dan permintaan (supply and demand). Padahal negara lain sudah mempersiapan teknologi dan inovasi terbaru di sektor pangan. Karena itu, menurutnya, permasalahan supply and demand bisa tertangani jika semua pihak bersinergi.
"Kita masih terjebak supply-demand, masih terjebak bagaimana ketidakberpihakan kita kepada para petani, sedangkan negara tetangga sudah punya produk-produk unggulan," ucap Erick.
Di lain sisi, rantai pasok menjadi isu penting pemerintah. Pasalnya, terganggunya rantai pasok bakal berimbas ke masyarakat luas mulai dari kenaikan harga hingga langkanya bahan makanan.
Dia mencontohkan kenaikan harga minyak kepala sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sangat menguntungkan para pengusaha, tetapi tidak bagi ibu rumah tangga, yang mengeluh harga minyak goreng naik.
"Sama Ketika kita bicara pupuk, bahan baku pupuk naik sampai tiga kali lipat. Artinya, ada tekanan yang kita hadapi ini juga tahun 2022 ini. Itulah yang terjadi saat ini," tutur Erick.
Editor: Jujuk Ernawati