Erick Thohir Ungkap 4 Hal yang Bakal Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI ke Depan
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga 2045 sekitar 5 persen. Menurutnya, ada empat hal yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Pertama, kata dia, adalah proses hilirisasi industri sumber daya alam milik Indonesia.
“Bayangkan, sebagai contoh, untuk sawit saja ada 180 lebih produk turunan. Belum lagi kita punya nikel sebagai bahan utama bagi baterai listrik,” kata Erick, saat berbicara di acara temu kangen Diaspora Indonesia di Inggris Raya, KBRI London, London, dikutip Senin (3/10/2022).
Kedua, Indonesia sebagai negara yang kaya baik secara agrikultur maupun kelautan. Dengan tanah yang subur dan laut yang kaya, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.
Ketiga, potensi digital ekonomi yang bertumbuh di Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara atau ASEAN. Keempat, adalah industri kreatif.
“Sektor ini turunannya juga banyak, dari musik, fillm, pakaian, makanan, dan juga olahraga,” ujarnya.
Dia menuturkan, diaspora Indonesia bisa turut membangun imajinasi tentang Indonesia di masa depan. Erick mengatakan, IMF dan World Bank memproyeksikan Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2045, mengalahkan perekonomian Inggris.
"Jika negara-negara lain di dunia bisa optimistis terhadap potensi bangsa kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk pesimistis," ujarnya.
Erick pun mengajak para diaspora memanfaatkan kesempatan merantau untuk mengakselerasi pengembangan diri dengan cara mengembangkan skill advance dan adopsi etos kerja yang baik dari kolega di tempat kerja bagi para pekerja. Selain itu, mencari kesempatan magang dan kerja untuk para pelajar, serta membangun jaringan seluas-luasnya selama merantau, baik jaringan sosial maupun profesional.
Dia itu menilai modal terbesar Indonesia bukan hanya kekayaan alam, melainkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat membangun perekonomian melalui knowledge based economy. Erick menyebut jumlah diaspora Indonesia sangat banyak dan memiliki potensi strategis bagi bangsa.
Erick menilai para diaspora Indonesia memiliki peran strategis sebagai perantara transfer knowledge untuk SDM di tanah air sebagai jembatan bagi peningkatan peluang bisnis dan investasi. Contohnya optimalisasi UMKM Go Export, dan sebagai duta kekayaan sosial-kultural Indonesia yang menjadi daya tarik untuk mengembangkan pariwisata maupun pop culture di tanah air, seperti promosi budaya dan kuliner Indonesia.
"BUMN berupaya memfasilitasi kebutuhan diaspora Indonesia agar dapat lebih optimal dalam mengembangkan diri, dan pada akhirnya turut berkontribusi bagi tanah air," ujar Erick.
Editor: Jujuk Ernawati