Erick Thohir Ungkap Dapen BUMN Butuh Top Up Triliunan Rupiah, Buat Apa?
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai dana pensiunan (dapen) perusahaan pelat merah butuh tambahan modal alias top up belasan triliun rupiah. Nantinya, sumber anggaran berasal dari masing-masing perseroan selaku pemilik dapen.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tambahan modal diperlukan untuk menyelesaikan dapen yang bermasalah saat ini. Proses top up pun membutuhkan waktu 2-3 tahun, bahkan lebih dari itu.
Kendati begitu, hingga dana pensiun sejumlah perseroan negara diusut pemegang saham, BPKP, dan Kejaksaan Agung (Kejagung), aksi penambahan modal itu belum dilakukan.
“Ya itu top up itu masing-masing BUMN, (sudah ada top up?) belum itu 2-3 tahun, yang saya bilang bisa lebih, tergantung BUMN-nya,” kata Erick kepada wartawan, ditulis Rabu (20/12/2023).
Menurutnya, penambahan modal untuk dapen tergantung kondisi keuangan atau cash flow masing-masing perusahaan. Di mana, selama 3 tahun manajemen bisa melakukan top up dengan cara mencicil.