Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Ericsson hingga Nokia Umumkan Rencana Hengkang dari Rusia

Selasa, 30 Agustus 2022 - 06:45:00 WIB
Ericsson hingga Nokia Umumkan Rencana Hengkang dari Rusia
Logo Ericsson. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Beberapa perusahaan teknologi Barat, seperti Ericsson dan Nokia mengumumkan rencana untuk keluar sepenuhnya dari Rusia pada Senin (29/8/2022). Pengumuman ini menyusul Dell yang melakukan hal serupa pada pekan lalu.

Mengutip Reuters, Ericsson menyampaikan, pihaknya secara bertahap akan menarik diri dari Rusia selama beberapa bulan mendatang. Sementara saingannya dari Finlandia, Nokia berencana untuk keluar dari Moskow pada akhir tahun.

Selain itu, Logitech International yang berbasis di Swiss juga mengatakan akan menghentikan kegiatannya yang tersisa di Rusia setelah menangguhkan operasinya pada bulan Maret.

Lebih banyak perusahaan barat menjual atau menarik bisnis dari Rusia setelah menghentikan operasi imbas Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Analis PP Foresight, Paolo Pescatore mengatakan, proses tersebut membutuhkan perencanaan yang cermat mengingat tantangan politik yang sedang berlangsung.

"Kami sekarang melihat buah dari rencana keluar yang telah berbulan-bulan dikerjakan. Mereka semua sekarang mengikutinya," kata Pescatore dikutip, Selasa (30/8/2022).

Ericsson telah menangguhkan bisnisnya di Rusia tanpa batas pada bulan April, sementara Nokia melangkah lebih jauh dan mengatakan akan menarik diri sepenuhnya dari negara itu.

"Pada akhir tahun, sebagian besar karyawan kami di Rusia akan pindah dari Nokia, dan kami telah mengosongkan semua kantor kami. Kami akan mempertahankan kehadiran resmi di negara ini sampai penutupan hukum selesai," kata juru bicara Nokia.

Adapun Ericsson menerapkan cuti berbayar kepada karyawannya di Rusia pada awal tahun ini. Perusahaan mencatat provisi 900 juta crown (95 juta dolar AS) pada kuartal pertama untuk penurunan nilai aset dan biaya luar biasa lainnya yang terkait dengan pemindahan tersebut.

Ericsson memiliki sekitar 400 karyawan di Rusia dan mengatakan akan memberikan dukungan keuangan kepada mereka yang terkena dampak.

Nokia memiliki sekitar 2.000 karyawan di Rusia. Perusahaan menjelaskan, aktivitasnya yang tersisa di negara itu terkait dengan pemeliharaan terbatas jaringan penting untuk mematuhi kewajiban kontrak dan kemanusiaan.

Ketika Ericsson dan Nokia keluar dari Rusia, operator seluler negara itu MTS dan Tele2 akan menjadi lebih bergantung pada perusahaan China seperti Huawei dan ZTE.

Harian Rusia Kommersant pertama kali melaporkan keluarnya Ericsson dan mengatakan beberapa staf pendukungnya akan pindah ke perusahaan baru yang akan didirikan oleh manajer di Rusia. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut