Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah akan Kirim Tim ke China Bahas Utang Whoosh, Purbaya Diajak
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Membengkak

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 13:53:00 WIB
Fakta-Fakta Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Membengkak
Pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pembengkakan biaya konstruksi atau cost overrun untuk pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah.

Perkembangan terakhir, biaya proyek KCJB diperkirakan membengkak hingga Rp28,31 triliun, yang membuat pemerintah harus turun tangan menambal pinjaman dari perbankan.

Berikut fakta-fakta biaya kereta cepat Jakarta-Bandung yang membengkak sebagaimana dirangkum MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

1. Dibayar dari Pinjaman di Perbankan

Pemerintah akan menambal cost overrun atau pembengkakan biaya proyek KCJB dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan. Adapun pinjaman itu dialokasikan untuk menambal 75 persen dari total pembengkakan anggaran proyek tersebut.

2. Biaya Diperkirakan Bengkak hingga Rp28,31 Triliun

Terbaru, biaya proyek KCJB diperkirakan membengkak antara 1,176 miliar dolar AS hingga 1,9 miliar dolar AS, atau sekitar Rp17,52 triliun hingga Rp28,31 triliun dengan asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS.

Adapun 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.

3. PSBI Akan Tambal Pembengkakan Biaya Rp4 Triliun

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp4 triliun, sedangkan China Railway International senilai Rp3 triliun.

Sementara, 75 persen sisanya berasal dari pinjaman atau utang. Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui. Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun.

Arya menyebut, saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan review atau tinjauan atas cost overrun yang dimaksud.

"Rp4 triliun di konsorsium bumn indonesia Rp3 triliun BUMN China. Sisanya loan (pinjaman) dari KCJB. nunggu masih dari BPKP," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Rabu (3/8/2022).

4. Optimis Rampung di 2023

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo, optimistis proyek KCJB dapat dioperasikan pada tahun 2023, meskipun sempat dikabarkan proyek ini molor karena menipisnya dana akibat pembengkakan biaya konstruksi.

"Pihak kami bersama Kemenkomarves terus melakukan monitoring secara ketat untuk pengerjaan proyek kereta cepat. Sebagian besar konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan," ujar Wahyu, di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Saat ini, lanjutnya, yang tersisa adalah mengerjakan depo atau tempat untuk menyimpan dan tempat untuk melakukan perawatan rutin kereta api serta merupakan tempat untuk melakukan perbaikan ringan.

"Mungkin sekarang progres pengerjaan di deponya. Stasiun-stasiun juga sudah mulai dikerjakan," ungkap Wahyu.

Dia menegaskan pemerintah terus berkomitmen proyek kereta cepat harus segera dioperasikan. "Mudah-mudahan di tahun 2023 bisa jalan," kata Wahyu. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut