Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KISI Luncurkan Fitur IPO dan Tampilan Baru KINDS di iKISI, Permudah Akses Investor
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-fakta Miliarder Rusia Alihkan Saham untuk Hindari Sanksi Barat, Pernah Terjadi Saat Aneksasi Krimea di 2014

Minggu, 13 Maret 2022 - 19:11:00 WIB
Fakta-fakta Miliarder Rusia Alihkan Saham untuk Hindari Sanksi Barat, Pernah Terjadi Saat Aneksasi Krimea di 2014
Roman Abramovich, salah satu miliarder Rusia yang melepas kepemilikan saham di klub bola Chelsea, untuk menghindari sanksi Barat. (Foto: Daily Mail)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Miliarder Rusia dikabarkan ramai-ramai mengalihkan saham untuk menghindari sanksi Barat terkait invasi yang dilakukan negara itu kepada Ukraina. Tindakan para taipan Rusia itu, ternyata pernah dilakukan saat Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina, pada 2014. 

Seperti dilansir Bloomberg, Minggu (13/3/2022), tindakan miliarder Rusia yang mengalihkan saham untuk menghindari sanksi Barat, yakni Amerika Serikat (AS) dan negara-negraa sekutu di Eropa, pernah terjadi di 2014. Saat itu, para taipan Rusia mengalihkan saham dan aset mereka untuk menghindari sanksi Barat yang dijatuhkan seiring aneksasi Rusia atas Krimea yang merupakan negara bagian di wilayah timur Ukraina.

Salah satu miliarder Rusia yang dilaporkan mengalihkan asetnya secara besar-besaran pada saat itu, adalah pengusaha minyak Gennady Timchenko. Dia dilaporkan melepas hampir 50 persen saham di distributor minyak Finlandia hanya beberapa hari sebelum dikenai sanksi Barat setelah aneksasi Rusia atas Krimea. 

Tak berhenti di situ, pada 2018 saat konflik Rusia-Ukraina kembali memanas akibat bergabungnya Ukraina ke NATO, para miliarder Rusia kembali menjadi target sanksi Barat, terutama AS. 

Akibatnya, beberapa miliarder mengalihkan kepemilikan aset mereka di perusahaan yang berada di AS, agar tak terkena sanksi. Salah satunya adalah Oleg Deripaska, pemilik perusahaan aluminium RUSAL, dan perusahaan investasi Basic Element.

Untuk menghindari perusahaannya masuk dalam daftar Office of Foreign Assets Control (OFAC), Oleg Deripaska menyusutkan kepemilihan saham di  perusahaan aluminium En+ Group International PJSC's menjadi 45 persen dari sebelumnya 70 persen. 

Penyusutan saham tersebut dilakukannya melalui serangkaian transaksi kompleks yang melibatkan tender saham ke bank milik negara, transfer saham, dan sumbangan amal. Akibatnya, OFAC mencabut sanksi terhadap En+, dengan alasan bahwa mayoritas dewan direksi adalah independen.

Kini saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina dan Barat menjatuhkan sanksi, sejumlah miliarder Rusia mengambil langkah cepat mengalihkan saham mereka sebelum sanksi Barat berlaku efektif. 

Berikut fakta-fakta miliarder Rusia yang mengalihkan saham untuk menghindari sanksi Barat terkait invasi ke Ukraina: 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut