Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Tambah Anggaran Perumahan Jadi Rp10 Triliun, Targetkan Bedah Rumah Jangkau Semua Daerah
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Perumahan Murah Jauh dari Pusat Kota dan Fasilitas Publik

Kamis, 04 Juni 2020 - 05:01:00 WIB
Fakta Perumahan Murah Jauh dari Pusat Kota dan Fasilitas Publik
Harga tanah tidak terkendali, perumahan murah bagi rakyat (MBR) lari ke pelosok dan jauh dari fasilitas publik. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengembang perumahan mengaku kesulitan mencari lahan murah di dekat pusat perkotaan. Tak heran, bila perumahan murah bagi rakyat (MBR) lari ke pelosok dan jauh dari fasilitas publik

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengungkapkan sejumlah fakta harga lahan di kawasan perkotaan sudah sangat mahal dengan radius 10 km dari pusat kota rata-rata harga lahannya lebih dari Rp500.000 per meter persegi. Sementara lokasi harga yang terjangkau maksimal Rp200.000 per meter persegi berada jauh dari pusat kota dengan jarak 31 km.

"Ini secara tidak langsung pengembang diharuskan mencari tanah murah, yang biasanya berada jauh dari pasar atau tempat kerja di suatu wilayah," ujarnya, dalam Focus Group Discussion (FGD) daring di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Paulus mengambil contoh di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pada 2013 pengembang masih bisa mendapatkan lahan di kawasan dekat pusat kota.

Namun perlahan-lahan seiring waktu, pengembang mencari lahan makin jauh dari pusat Kota Semarang akibat harga lahan di sekitar kawasan perkotaan melonjak tinggi.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut