Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Patuhi Aturan Impor BBM: Tidak Menaati, Tunggu Tanggal Mainnya
Advertisement . Scroll to see content

Freeport Diwajibkan Bangun Smelter di Papua, Bahlil: Jangan Kita Ditipu Terus

Sabtu, 01 Juli 2023 - 07:36:00 WIB
Freeport Diwajibkan Bangun Smelter di Papua, Bahlil: Jangan Kita Ditipu Terus
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pemerintah mewajibkan PT Freeport Indonesia untuk membangun smelter di papua. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Freeport Indonesia (PTFI) diwajibkan membangun pabrik pemurnian dan pengolahan mineral logam atau smelter konsentrat di Papua.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan hal tersebut merupakan salah satu syarat dari pemerintah untuk memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). 

"Kita minta harus ada smelter satu di Papua. Kenapa? Itu menyangkut kedaulatan dan harga diri orang Papua juga, jangan kita ditipu-tipu terus," ujar Bahlil kepada awak media dikutip Sabtu (1/7/2023).

Meski demikian, Bahlil belum bisa memastikan lokasi pasti dari pendirian smelter konsentrat tersebut. Ia pun menyebutkan beberapa daerah yang memungkinkan untuk pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan, seperti Fakfak, Papua Barat ataupun Timika, Papua Tengah.

Nantinya penentuan lokasi pembangunan smelter akan ditentukan berdasarkan hasil feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang saat ini masih diproses.

"Nanti kita lihat FS-nya, FS-nya kan belum. Boleh di Timika, boleh di mana saja. Boleh di Fakfak. Tapi kita belum khususkan di mana," ungkap Bahlil.

Diberitakan sebelumnya, Freeport sudah mengajukan perpanjangan izin untuk beroperasi setelah 2041. Kendati demikian, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih membahas detail terkiat perpanjangan izin terutama dengan mempertimbangkan tambahan pendapatan dan manfaat bagi negara.

Salah satu syarat yang diminta pemerintah kepada Freeport adalah menambah kepemilikan saham pemerintah di perusahaan tambang itu sebanyak 10 persen atau menjadi 61 persen.

Penambahan besaran saham tersebut disebut Bahlil lantaran pendapatan Freeport semakin membaik. Selama 2022, penerimaan negara dari Freeport yang meliputi pajak, deviden, dan penerimaan negara bukan pajak mencapai 3,32 miliar dolar AS. Sedangkan untuk tahun 2023 ini diperkirakan mencapai 3,76 miliar dolar AS.

“Freeport harus mau, harus mau, bagaimana caranya harus mau. Kalau Freeport engak mau nambah, saya siap dievaluasi menteri. 10 persen itu harus dengan biaya yang murah, saya tidak mau minta valuasi yang seperti sekarang,” tutur Bahlil.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut