Gaet Pendanaan dari 11 Investor Asing, Ini daya Tarik e-Commerce Ula
Ketertarikan Bezos pada Ula, yang mengoperasikan platform e-commerce bisnis-ke-bisnis, datang pada saat Amazon belum memasuki sebagian besar negara Asia Tenggara — atau mempertahankan kehadirannya yang terbatas di sana.
Muncul pertanyaan, mengapa Start Up yang baru berusia 1 tahun itu begitu menarik minat banyak investor asing, bahkan investor besar? Dari laporan TechCrunch terungkap daya tarik Ula karena bisnisnya memberdayakan pengecer kecil.
Ula mengoperasikan platform e-commerce bisnis-ke-bisnis untuk membantu pengecer kecil mengatasi inefisiensi yang mereka hadapi dalam rantai pasokan, inventaris, dan modal kerja.
"Ini mengoperasikan pasar e-commerce grosir untuk membantu pemilik toko hanya menyimpan inventaris yang mereka butuhkan, dan juga memberi mereka modal kerja," bunyi laporan TechCrunch.
Hal inilah yang menarik Prosus, Tencent, B Capital, bahkan Jeff Bezoz yang ingin masuk dan mengembangkan bisnis di pasar Asia Tenggara. Apalagi, Ula memiliki 70.000 toko yang terdaftar dalam jaringan mereka.
Ula didirikan oleh Nipun Mehra (mantan eksekutif Flipkart di India dan mantan mitra di Sequoia Capital India), Alan Wong (yang sebelumnya bekerja dengan Amazon), Derry Sakti (yang mengawasi operasi raksasa barang konsumen P&G di Indonesia), dan Riky Tenggara (sebelumnya dengan Lazada dan aCommerce).
Editor: Jeanny Aipassa