Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kencangkan Ikat Pinggang! Harga Produk Makanan dan Minuman Bakal Naik Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Gapmmi Proyeksikan Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Capai 5 Persen di 2022

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:39:00 WIB
Gapmmi Proyeksikan Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Capai 5 Persen di 2022
Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman (tengah) saat konferensi pers Food ingredients Asia 2022 (Fi Asia 2022), di Jakarta, Selasa (30/8/2022). Fi Asia 2022 akan diselenggarakan di JIExpo Jakarta, pada 7-9 September 2022. (foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2022 akan mencapai 5 persen.

Pernyataan itu, disampaikan Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman, dalam konferensi pers Food ingredients Asia (Fi Asia), Selasa (30/8/2022). Fi Asia adalah pameran tahunan para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman terkemuka secara global. Indonesia dan Thailand akan bergantian untuk menjadi menyelenggarakan Fi Asia.

Menurut Adhi, pertumbuhan industri mamin Indonesia cukup menggembirakan di tengah tantangan perekonomian global akibat perang Rusia-Ukraina yang telah memicu kenaikan harga komoditas pangan dan energi.

“Kita patut berbangga karena Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di industri makanan dan minuman, di tahun yang penuh tantangan ini. Saya memperkirakan kinerjanya semakin membaik karena konsumsi rumah tangga yang sudah semakin pulih," kata Adhi.    

Menurut dia, kenaikan harga pangan dan energi membuat sejumlah industri makanan dan minuman menaikan harga jual produknya rata-rata sekitar 5 persen di bulan ini. Dampak tersebut semakin parah saat terjadi perang Rusia-Ukraina dan pembatasan ekspor oleh beberapa negara.

Oleh karena itu, lanjutnya, penting bagi para pelaku industri makanan dan minuman untuk mendapatkan info terbaru agar dapat berkompetisi dalam industri tersebut. Fi Asia menjadi platform yang tepat dan komprehensif untuk berbagai skala bisnis dalam meningkatkan dan memperkuat keberadaan dan kapasitas pelaku industri di kawasan ASEAN. 

"Kami sangat menghargai Food Ingredients Asia yang terus mendukung industri makanan dan minuman nasional dengan menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertaraf internasional di Indonesia," ujar Adhi.

Sementara itu, Rungphech Chitanuwat, Group Director ASEAN, Fi Asia (Thailand) Co Ltd, mengatakan Indonesia merupakan negara di Asia yang memiliki pangsa pasar bahan baku makanan yang prospektif. Pertumbuhan tahunan industri bahan baku makanan diprediksi akan mencapai 5,30 persen pada periode 2021-2026. 

Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia bahkan menunjukkan kinerja yang positif di masa pandemi, dimana pertumbuhannya mencapai 2,45 persen di kuartal 1 2021. Tidak hanya itu, Indonesia juga menunjukkan tren penjualan produk makanan produk makanan kesehatan yang tinggi, yaitu 8 persen dari total populasi. 

Terkait dengan itu, lanjutnya, Fi Asia 2022 akan hadir kembali di Indonesia pada 7-9 September 2022 di Jakarta International Expo. Dalam Fi Asia 2022 di Indonesia, lebih dari 300 produsen bahan makanan terkemuka dari seluruh dunia akan menampilkan berbagai inovasi bahan baku makanan dan minuman terbaru. 

Pameran ini juga bertujuan untuk merespon permintaan terhadap makanan dan suplemen sehat yang meningkat, terutama dari kalangan konsumen global yang semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. 

"Ini pertama kalinya Fi Asia diselenggarakan dalam skala penuh secara tatap muka setelah tiga tahun dilakukan secara virtual. Selama tiga tahun terakhir, pelaku industri menghadapi sejumlah tantangan akibat pandemi. Hari ini, saya sangat meyakini bahwa pameran ini dapat diselenggarakan kembali secara tatap muka," kata Rungphech Chitanuwat. 

Fi Asia 2022 adalah platform bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk mendapatkan sumber bahan baku yang dapat diandalkan, berkelanjutan, dan efektif dari segi biaya, sekaligus membangun networking dengan berbagai pemasok bahan makanan dan minuman terkemuka.

Tahun ini Fi Asia akan hadir dengan 8 pavilions yaitu Natural Ingredients Pavilion, New Business Pavilion, Beverage Ingredients Pavilion, Thailand Pavilion, USA Pavilion dan yang terbaru India Pavilion, Malaysia Pavilion dan China Pavilion yang hadir secara hybrid. 

Sementara Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology–SEAFAST Center IPB, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, mengatakan Indonesia adalah penghasil produk pertanian terbesar di dunia, dengan varian produk dan komoditas penting seperti kelapa sawit, beras, rempah-rempah, cengkeh, kayu manis, vanila, dan lainnya. 

Potensi ini memperkaya cita rasa Indonesia dalam berbagai bentuk makanan dan minuman baik lokal maupun internasional. Selain itu, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dimana 84 persen atau 229 juta jiwa, Indonesia memiliki market halal yang sangat besar. 

"Oleh karena itu, perkembangan inovasi dan teknologi makanan dan minuman yang mendukung pangsa pasar halal, akan sangat diperlukan,” kata Purwiyatno. 

Tahun ini, dalam acara Fi Asia 2022, South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menyelenggarakan konferensi  internasional, salah satunya adalah Halal Conference bertemakan ‘Updates on Halal Certification Producers in Indonesia’. 

"Konferensi ini menjabarkan mengenai tren produk halal dan bagaimana memasuki pangsa pasar halal di Indonesia,” ungkap  Purwiyatno.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut