Stok Gula Rafinasi Menipis, Asosasi Minta Pemerintah Keluarkan Persetujuan Impor untuk Awal 2023

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyebut, stok gula rafinasi di dalam negeri tersisa 30.000 ton hingga Desember 2022. Stok ini disebut tidak cukup jika diteruskan untuk memenuhi industri makanan dan minuman (mamin) pada awal 2023.
"Sampai sejauh ini kita perkirakan sampai di akhir bulan Desember 2022 stok gula rafinasi di 11 anggota AGRI sekitar 30.000 ton. Dengan kata lain stok dalam negeri cukup sampai dengan akhir tahun, tidak cukup kalau untuk di teruskan ke tahun depan," ujar Direktur Eksekutif AGRI Gloria Guida Manalu dalam acara Market Review IDX Channel, Senin (19/12/2022).
Gloria menambahkan, kebutuhan gula rafinasi bagi industri mamin di Indonesia per bulannya pada kisaran 250.000-280.000 ton. Otomatis, jika sisa stok gula rafinasi hanya 30.000 ton, maka industri mamin kekurangan stok bahan baku.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah segera mengeluarkan persetujuan impor (PI) bahan baku gula rafinasi untuk kebutuhan industri 2023 sebelum tutup tahun 2022.
"Jadi otomatis persetujuan impornya harus tetap diterbitkan paling lama di akhir bulan Desember 2022," ucapnya.